6 Peristiwa Semburan Matahari Ini Berdampak bagi Bumi

Senin 11 September 2017, 07:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam sepekan terakhir, matahari bergejolak hebat. Rabu pekan lalu, hanya dalam tiga jam dua semburan radiasi (solar flare) meledak dari bintik raksasa di permukaan matahari.

Kedua ledakan energi itu masuk kategori X ukuran badai matahari terkuat yang dapat memicu gangguan pada komunikasi radio dan navigasi. Ledakan radiasi yang kedua bahkan menjadi yang terbesar dalam satu dekade terakhir.

Ledakan energi sekuat itu berpotensi membawa kerusakan pada satelit dan Stasiun Antariksa Internasional di orbit bumi. Namun, untunglah, Badan Antariksa Amerika Serikat memastikan stasiun dan awaknya dalam keadaan baik.

"Tak ada dampaknya pada kru dan pengoperasian stasiun. Seluruh perangkatnya juga baik-baik saja," kata juru bicara NASA, Dan Huot, seperti ditulis Space, Jumat pekan lalu.  

Semburan radiasi matahari seperti di atas, bukanlah hal baru. Sejarah mencatat sejumlah persitiwa solar flare yang pernah menimbulkan efek merusak, seperti berikut ini:

1859 – Dokumentasi pertama semburan matahari yang melanda bumi. Fenomena ini dicatat oleh ahli astronomi Richard Carrington ketika sedang mengamati bintik matahari. Semburan itu merupakan yang terbesar dalam 500 tahun terakhir. Ledakan energinya memicu aurora yang bisa terlihat hingga ke Kepulauan Karibia, mengganggu sistem telegraf global, dan memicu lecutan api dari perangkat telegraf.

1972 – Semburan matahari memutus jaringan komunikasi telepon jarak jauh milik perusahaan AT&T. Insiden ini membuat AT&T merancang ulang sistem kelistrikan pada kabel lintas Atlantik.

1989 – Semburan matahari merusak pembangkit listrik Hydro Quebec, Kanada. Sekitar 9 juta orang hidup tanpa listrik selama sembilan jam. Sejumlah pengatur daya di pembangkit listrik New Jersey meleleh. Meski menimbulkan kerusakan hebat, ilmuwan NASA menyebut energi semburan matahari ini tidak sekuat fenomena yang pernah dicatat Carrington.

2000 – Ledakan matahari terjadi pada hari yang sama dengan perayaan revolusi Prancis, Hari Bastille, pada 14 Juli. Kekuatannya mencapai X5 dan memicu kerusakan pada satelit dan jaringan radio.

2003 – Kekuatan energi semburan matahari merusak sensor saat pengukurnya menunjukkan kategori X28. Penghitungan ulang menunjukkan semburan matahari itu mencapai X45. Ledakan energi ini merupakan bagian dari sembilan semburan matahari yang terjadi selama dua pekan.

2006 – Semburan matahari mencapai kategori X9. Energinya mengganggu jaringan komunikasi satelit dan sistem GPS selama 10 menit. Kekuatannya juga merusak instrumen pemindai sinar-X pada 13 satelit yang tengah mengambil gambar semburan matahari.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel27 November 2024, 15:00 WIB

Gunung Sagara: Cocok Bagi Pendaki Pemula dengan Panorama Lautan Awan dan Talaga Bodas

Gunung Sagara adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam sambil menantang diri sendiri.
Dengan pemandangan yang menakjubkan, udara yang segar, dan suasana yang tenang, Gunung Sagara akan memberikan pengalaman pendakian yang tak terlupakan. (Sumber : Instagram/@bc_sagaraviatajur/@yadiml).
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Cawabup Sukabumi Andreas Gunakan Hak Pilih di TPS 14 Jayabakti Cidahu

Setelah menyalurkan hak suaranya, Andreas menyampaikan apresiasi terhadap tahapan Pilkada yang berjalan sesuai aturan.
Cawabup Sukabumi Andreas didampingi istrinya mencoblos di TPS 14 Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Zainul Salurkan Hak Pilih Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di TPS Depan Rumah

Cawabup Sukabumi H. Zainul S nyoblos didampingi sang istri di TPS depan rumahnya di Desa Warnasari Kabupaten Sukabumi.
Cawabup Sukabumi Zainul didampingi istrinya mencoblos di TPS depan rumahnya. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi27 November 2024, 14:59 WIB

Bupati Marwan: Masalah Pangan Jadi Tantangan Pemimpin Baru Kabupaten Sukabumi

Menurut Marwan siapa figur yang dipilih dan dipercaya rakyat untuk Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat lima tahun mendatang akan menghadapi tantangan tersebut.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap pemimpin baru hasil pilkada 2024 fokus masalah pangan (Sumber: su/fit)
DPRD Kab. Sukabumi27 November 2024, 14:32 WIB

Ketua DPRD Gunakan Hak Suara Pilkada 2024 di TPS Sagaranten Sukabumi

Budi mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali bersama istrinya, Santi Sulastri. | Foto: Istimewa
Musik27 November 2024, 14:00 WIB

Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024

Acara penghargaan asal Korea Selatan, Melon Music Awards atau MMA akan kembali hadir tahun ini dan bakal diselenggarakan pada Sabtu, 30 November 2024 di INSPIRE Arena, Incheon.
Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:40 WIB

Bukan Film Vampire China, Nyoblos Pilkada 2024 di TPS 8 Nyomplong Kota Sukabumi

Ketua KPPS di TPS 8, Kiki Suryanto mengatakan nuansa oriental itu sengaja dihadirkan mengingat TPS tepat berada di jalan Pajagalan tepatnya di Odeon yang juga dikenal sebagai kompleks orang tionghoa.
TPS 8 Nyomplong Warudoyong Kota Sukabumi bernuansa china town (Sumber: su/awal)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:16 WIB

Saat Puluhan ODGJ di Sukabumi Ikut Coblos Pilkada 2024, Ada yang Gagal Memilih di TPS

Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Aura Welas Asih, Leni Nuramini, mengatakan ODGJ yang diizinkan mencoblos dalam pilkada 2024 kali ini adalah mereka yang dinyatakan dalam kondisi stabil
67 ODGJ pasien Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menuju TPS pilkada 2024 (Sumber: SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:15 WIB

Sejarah Pilkada Serentak dari Masa ke Masa, Jejak Perjalanan Demokrasi Daerah

Pilkada serentak adalah sistem pemilihan umum di mana masyarakat Indonesia secara bersamaan memilih kepala daerah di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.
Ilustrasi kotak dan bilik suara pilkada (Sumber : su/oksa)
Cek Fakta27 November 2024, 13:10 WIB

Koalisi Cek Fakta Gelar Pemeriksaan Fakta Serentak Terbesar di Indonesia

Koalisi Cek Fakta terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau MAFINDO, bersama 104 media.
Ketua Umum (Ketum) AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika saat memberikan sambutan dalam Konferwil ke-3 AMSI Jawa Timur. (Sumber : Istimewa)