Satelit Telkom-1 Diduga Telah Hancur

Jumat 01 September 2017, 05:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pada tanggal 26 Agustus, operator satelit milik pemerintah Indonesia, PT Telkom, mengungkapkan sebuah "anomali" satelitnya di orbit geostasioner. Karena masalah itu, banyak layanan ATM perbankan nasional yang mengalami masalah. Pejabat Telkom saat itu mengatakan bahwa meskipun mereka dan kontraktor Lockheed Martin berharap dapat mengembalikan layanan ke satelit tersebut, mereka memindahkan pelanggan ke satelit lain sebagai tindakan pencegahan.

Namun, bukti baru yang dikumpulkan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di AS yang melacak objek di orbit geostasioner, ExoAnalytic Solutions, menunjukkan bahwa satelit tersebut mungkin telah hancur. Perusahaan itu menggunakan algoritma untuk meninjau data yang dikumpulkan oleh jaringan global dari 165 teleskop optik miliknya untuk melihat berbagai anomali, dan salah satu instrumennya di Australia Timur melihat satelit tersebut tampaknya hancur.

"Apa yang Anda lihat di sini tampaknya ada banyak bahan reflektif yang berasal dari pesawat ruang angkasa," Chief Executive ExoAnalytic, Doug Hendrix, mengatakan kepada Arstechnica dalam sebuah wawancara eksklusif, Rabu 30 Agustus 2017. "Mereka bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau puing lainnya. Kami tidak begitu tahu."

Ini adalah satelit kedua dalam waktu sekitar dua bulan yang mengalami masalah semacam itu di orbit geostasioner, sebuah lokasi sekitar 36.000 km di atas Bumi di mana satelit dapat dengan mudah mempertahankan posisi mereka di atas titik tetap di Bumi. Pada pagi hari tanggal 17 Juni, operator satelit asal Luksemburg SES kehilangan setidaknya sebagian kontrol terhadap satelit besar di ruang geostasioner. ExoAnalytic telah mengamati fragmen dari satelit AMC-9 itu.

Perusahaan ini melacak sekitar 2.000 objek di orbit geostasioner, beberapa berukuran kecil sekitar 20 sentimeter. Dari jumlah tersebut, sekitar seperempat adalah satelit – campuran dari aset militer, cuaca, dan komunikasi - dan sisanya adalah puing-puing. Kejadian puing yang tidak terkendali di orbit geostasioner relatif jarang terjadi, walaupun ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin akan semakin terbiasa dengan lebih banyak satelit di wilayah yang berharga ini.

"Di GEO ada banyak potongan puing yang tidak terlacak yang tidak diumumkan Angkatan Udara," kata Hendrix. "Saya tidak tahu apakah ada yang tahu populasi sebenarnya di atas sana untuk mengetahui apakah ini adalah tambahan yang signifikan," tambahnya tentang potongan-potongan yang diduga dari Telkom-1.

Diluncurkan pada 12 Agustus 1999 dengan umur desain 15 tahun, satelit Indonesia itu saat ini telah berusia 18 tahun. Perusahaan berharap untuk memperpanjang operasinya hingga 2018 atau 2019, sebelum satelit pengganti dapat diluncurkan.

Untuk menjaga agar sabuk geostasioner tetap bersih, operator satelit umumnya menaikkan pesawat ruang angkasa mereka yang lebih tua ke "kuburan" di atas orbit geostasioner pada akhir masa operasinya. Menurut ExoAnalytic, Telkom-1 sekarang hanyut, jadi tidak jelas apakah akan bisa dinaikkan ke orbit yang lebih tinggi ini.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel27 November 2024, 15:00 WIB

Gunung Sagara: Cocok Bagi Pendaki Pemula dengan Panorama Lautan Awan dan Talaga Bodas

Gunung Sagara adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam sambil menantang diri sendiri.
Dengan pemandangan yang menakjubkan, udara yang segar, dan suasana yang tenang, Gunung Sagara akan memberikan pengalaman pendakian yang tak terlupakan. (Sumber : Instagram/@bc_sagaraviatajur/@yadiml).
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Cawabup Sukabumi Andreas Gunakan Hak Pilih di TPS 14 Jayabakti Cidahu

Setelah menyalurkan hak suaranya, Andreas menyampaikan apresiasi terhadap tahapan Pilkada yang berjalan sesuai aturan.
Cawabup Sukabumi Andreas didampingi istrinya mencoblos di TPS 14 Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Zainul Salurkan Hak Pilih Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di TPS Depan Rumah

Cawabup Sukabumi H. Zainul S nyoblos didampingi sang istri di TPS depan rumahnya di Desa Warnasari Kabupaten Sukabumi.
Cawabup Sukabumi Zainul didampingi istrinya mencoblos di TPS depan rumahnya. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi27 November 2024, 14:59 WIB

Bupati Marwan: Masalah Pangan Jadi Tantangan Pemimpin Baru Kabupaten Sukabumi

Menurut Marwan siapa figur yang dipilih dan dipercaya rakyat untuk Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat lima tahun mendatang akan menghadapi tantangan tersebut.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap pemimpin baru hasil pilkada 2024 fokus masalah pangan (Sumber: su/fit)
DPRD Kab. Sukabumi27 November 2024, 14:32 WIB

Ketua DPRD Gunakan Hak Suara Pilkada 2024 di TPS Sagaranten Sukabumi

Budi mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali bersama istrinya, Santi Sulastri. | Foto: Istimewa
Musik27 November 2024, 14:00 WIB

Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024

Acara penghargaan asal Korea Selatan, Melon Music Awards atau MMA akan kembali hadir tahun ini dan bakal diselenggarakan pada Sabtu, 30 November 2024 di INSPIRE Arena, Incheon.
Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:40 WIB

Bukan Film Vampire China, Nyoblos Pilkada 2024 di TPS 8 Nyomplong Kota Sukabumi

Ketua KPPS di TPS 8, Kiki Suryanto mengatakan nuansa oriental itu sengaja dihadirkan mengingat TPS tepat berada di jalan Pajagalan tepatnya di Odeon yang juga dikenal sebagai kompleks orang tionghoa.
TPS 8 Nyomplong Warudoyong Kota Sukabumi bernuansa china town (Sumber: su/awal)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:16 WIB

Saat Puluhan ODGJ di Sukabumi Ikut Coblos Pilkada 2024, Ada yang Gagal Memilih di TPS

Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Aura Welas Asih, Leni Nuramini, mengatakan ODGJ yang diizinkan mencoblos dalam pilkada 2024 kali ini adalah mereka yang dinyatakan dalam kondisi stabil
67 ODGJ pasien Panti Rehabilitasi Aura Welas Asih, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi menuju TPS pilkada 2024 (Sumber: SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:15 WIB

Sejarah Pilkada Serentak dari Masa ke Masa, Jejak Perjalanan Demokrasi Daerah

Pilkada serentak adalah sistem pemilihan umum di mana masyarakat Indonesia secara bersamaan memilih kepala daerah di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.
Ilustrasi kotak dan bilik suara pilkada (Sumber : su/oksa)
Cek Fakta27 November 2024, 13:10 WIB

Koalisi Cek Fakta Gelar Pemeriksaan Fakta Serentak Terbesar di Indonesia

Koalisi Cek Fakta terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau MAFINDO, bersama 104 media.
Ketua Umum (Ketum) AMSI Pusat, Wahyu Dhyatmika saat memberikan sambutan dalam Konferwil ke-3 AMSI Jawa Timur. (Sumber : Istimewa)