SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan tengah menawarkan ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke Nigeria untuk membantu negara itu menyiapkan bahan baku mi instan yang menjadi makanan pokok warganya.
Tawaran ekspos tersebut disampaikannya dalam kunjungan ke Nigeria pada 24 Juli 2017. "Dari kelas bawah sampai kelas atas, sehari harinya mereka menyantap mi instan Indomie," kata Enggartiasto dalam konferensi pers di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Senin, 31 Juli 2017.
Enggartiasto menuturkan, yang menjadi persoalan di Nigeria adalah pasokan CPO sebagai salah satu bahan baku mi instan kurang. Nigeria sudah mendirikan pabrik CPO namun kurang untuk menenuhi kebutuhan. PZ Wilmar pun mempunyai pabrik CPO di Nigeria tapi hanya mampu memasok 20 persen dari total kapasitas serta harus bersaing dengan CPO dari para penyelundup.
CPO produksi Nigeria tadi hanya mampu memasok sekitar 30 persen dari kebutuhan yang mesti digunakan produksi 14 pabrik mie instan yang didirikan Salim Group yang menggandeng Tolaram Group dari Malang, Jawa Timur. Di sisi lain, Nigeria membatasi impor termasuk menolak impor barang jadi.
Menurut Enggar, Indonesia bisa saja investasi di sana tapi akan menggganggu produksi dan akan dikenai tarif sekitar 55 persen. "Karena Nigeria menjaga ekonomi mereka."
Itu sebabnya, Enggar mengusulkan Indonesia dan Nigeria membuat semacam counter treat atau perjanjian timbal-balik, yakni Indonesia akan impor minyak dari Nigeri dan sebaliknya Indonesia ekspor CPO dan bahan baku mi instan ke sana. Namun, Enggar tak menerangkan bagaimana tanggapan Nigeria atas tawaran tersebut.
Sumber: Tempo