SUKABUMIUPDATE.com - Kasus meninggalnya Ricko Andrean, bobotoh Persib Bandung yang dikeroyok bobotoh lain, kini sudah ditangani kepolisian. Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Drs. Hendro Pandowo M.Si berjanji akan mengusut tuntas kasus pengeroyokan itu.
Hendro menyatakan akan mempercepat proses investigasi setelah prosesi pemakaman almarhum selesai dilaksanakan. Ia menyebut, semua pelaku pengeroyokan harus mempertanggung-jawabkan perbuatannya yang menyebabkan Ricko meninggal dunia.
"Setelah proses pemakaman kita langsung mempercepat proses investigasi. Kita akan usut sampai tuntas siapa pelakunya," tegas Hendro usai melayar di kediaman almarhum, Jalan Tamim Abdul Syukut, Cicadas, Kota Bandung, Kamis.
Hendro menyatakan sudah memiliki lima saksi mata dalam kejadian yang berlangsung Sabtu lalu itu. "Semua pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Kita sudah punya lima saksi mata. Doakan semua pelaku segera tertangkap," kata dia, seperti dikutip laman resmi Persib.
Kombespol Hendro sangat menyesalkan kejadian ini. Niat Ricko melerai perkelahian yang terjadi di dalam tribun itu justru malah berujung maut bagi bobotoh berusia 22 tahun itu.
"Menurut kronologis, kejadian bermula saat almarhum berniat melerai yang sedang berkelahi. Tapi, akhirnya malah dikeroyok dan meninggal. Sangat disayangkan, niat baik malah berujung seperti itu," kata Hendro.
Ricko Andrean menjadi korban pengeroyokan bobotoh lain saat Persib melawan Persija Jakarta, 22 Juli lalu. Sempat koma selama lima hari, ia akhirnya meninggal di Bandung pada Kamis pagi.
Sumber: Tempo