SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga Ricko Andrean Maulana, suporter Persib yang meninggal karena aksi pengeroyokan rekan-rekannya, menyesali insiden yang menimpa pemuda berusia 22 tahun itu. Kakak Ricko, Roni, berharap adiknya itu bisa menjadi korban terakhir perseteruan antara Bobotoh, sebutan untuk suporter Persib, dengan Jakmania, sebutan untuk suporter Persija.Â
"Sudah jangan ada lagi kejadian-kejadian seperti ini. Saya harap ini sebuah akhir dari permusuhan," ujarnya di rumah duka Jalan Tamim Abdul Syukur, Cicadas, Kota Bandung.
Roni tidak memiliki firasat apapun tentang kematian adiknya itu. Ia sangat tidak menyangka jika laga kontra Persija pada Sabtu lalu itu menjadi laga yang terakhir bagi sang adik.
"Almarhum cinta sama Persib dari kecil. Setahu saya kejadianya di babak kedua dia diseret. Cukup tragis," tuturnya dengan raut wajah penuh kesedihan.
Menurut Roni, Ricko dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit Santo Yusuf sejak pukul 05.30 pagi tadi. Meskipun sempat mendapatkan bantuan medis, pemuda yatim piatu itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan selama 5 hari.
"Almarhum suda h divonis meninggal dunia jam setengah enam pagi. Cuma pihak rumah sakit terus berusaha membantu dengan menggunakan alat-alat medis. Sampai jam 9 tidak ada perkembangan," ujarnya.
Ricko merupakan korban pengeroyokan suporter Persib pada laga melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Sabtu lalu. Dia saat itu mencoba menyelamatkan seorang suporter Persija Jakarta yang dikeroyok sejumlah suporter Persib. Ricko yang tak mengenakan atribut Persib pun disangka sebagai bagian dari suporter Persija Jakarta dan ikut dikeroyok rekan-rekannya sesama suporter Persib.Â
Sumber: Tempo