SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, memberikan pujian kepada anak menghasilkan efek yang bervariasi. Ada beberapa yang menunjukkan efek postif, dan ada pula yang negatif. Lalu, seperti apa cara yang tepat memberikan pujian kepada anak?
Dalam jurnal Child Development, pujian diberikan agar anak fokus terhadap usahanya untuk meraih sesuatu. Pujian di sini berperan untuk memberikan pesan kepada anak bahwa upaya dan tindakan adalah sumber keberhasilan.
“Pujian diberikan untuk membuat anak-anak yakin bahwa dirinya bisa meningkatkan kemampuannya melalui kerja keras,†kata Elizabeth Gunderson, peneliti dari Temple University, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang tua yang memberikan dorongan berupa pujian saat berinteraksi di rumah akan mempengaruhi pandangan positif anak terhadap tantangan, seperti mampu membuat strategi dan percaya bahwa kebiasaan dan kemampuannya bisa ditingkatkan jika berusaha keras.
Namun, terdapat perbedaan hasil dari cara memberikan pujian kepada anak. Elizabeth mengatakan hasil yang positif terjadi pada orang tua yang memberikan pujian berdasarkan proses, bukan kepada hal-hal yang bersifat subjektif. Pujian seperti “Kamu hebat†atau “Kamu berusaha dengan baikâ€, lebih baik ketimbang pujian “Kamu cantikâ€.
Psikolog Tiga Generasi Sashkya Aulia Prima mengatakan, jika hukuman diberikan kepada anak untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, maka penghargaan diberikan kepada anak untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan.
Pujian yang diberikan bukan berupa kata-kata yang subjektif, tetapi fokus pada perilaku baik yang telah anak lakukan. Harapannya, anak bisa mengulangi perbuatan baik tersebut.
“Ketika anak sudah bisa makan sendiri menggunakan sendok, orang tua bisa memberikan pujian. Sekarang sudah pintar ya, bisa makan sendiri pakai sendok. Kita harus sebutkan poinnya kenapa kita memuji anak,†kata Sashkya.
Sumber: Tempo