Lari Maraton Bisa Berdampak pada Ginjal, Ini Studinya

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pikirkanlah kembali kalau ingin melakukan lari maraton di atas jarak 30 kilometer. Atau, setidaknya lakukanlah latihan yang cukup intensif terlebih dulu sebelum melakukan maraton dan tidak mengkonsumsi obat-obatan anti-peradangan.

Sebab, selain berdampak pada nyeri di pinggul, lutut, dan kaki, menurut studi terbaru, lari maraton punya akibat pada ginjal.

Studi yang berjudul "Kidney Injury and Repair Biomarkers in Marathon Runners" itu terbit dalam jurnal American Journal of Kidney Diseases edisi 28 Maret 2017. Studi ini melihat 22 peserta yang ikut Hartford Connecticut Marathon 2015 ternyata mengalami kerusakan ginjal akut setelah balapan.

"Setelah lomba, ginjal ke-22 peserta gagal menyaring limbah darah," demikian menurut tim dalam jurnal. Beruntungnya, pada hari kedua, fungsi ginjal mereka kembali normal. Yang jelas, menurut Chirag Parikh, profesor bidang nefrologi, ilmu tentang ginjal, dari Yale University, itu merupakan dampak jangka pendek maraton.

Parikh mengatakan, seperti dikutip dari laman berita Knowridge edisi 9 Juni 2017, dampak jangka pendek dan panjang dari maraton selama ini belum terungkap. Dan, kata dia, sepertinya tidak terlalu diperhatikan oleh para pelari.

Dampak maraton pada ginjal itu terungkap setelah Parikh dan tim melihat sampel darah dan urine dari 22 peserta tersebut yang dikumpulkan sebelum dan setelah berlari. Tes ini termasuk mengukur kadar kreatinin darah dan protein dalam urine, serta melihat sel ginjal.

Kreatinin adalah limbah darah yang disaring oleh ginjal. Mengukur zat ini dalam darah bisa melihat kesehatan ginjal. "Hasilnya, kami menemukan 22 pelari itu mengalami cedera pada ginjal setelah berlari," kata Parikh.

Penyebabnya? Studi Parikh dan tim belum sampai sana. Meski begitu, mereka memiliki beberapa hipotesis, di antaranya kenaikan suhu tubuh secara drastis, dehidrasi, dan penurunan aliran darah ke ginjal, yang terjadi selama maraton.

"Saat berlari, darah dipompa ke kulit dan otot. Hal itu bisa jadi menyebabkan ginjal kekurangan pasokan darah seperti biasanya," demikian pernyataan tim dalam jurnal.

Studi ini memperkuat studi sebelumnya yang diterbitkan pada 2011 oleh Peter McCullough, Wakil Kepala Bidang Kedokteran Baylor University di Dallas, Amerika Serikat. 

Studi McCullough dan tim mengevaluasi dampak maraton terhadap 25 peserta yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Studi tersebut menemukan 40 persen pelari mengalami cedera ginjal akut berdasarkan tingkat kreatinin darah mereka.

"Yang belum mereka dan kami temukan adalah apakah dampak pada ginjal ini bisa menjadi kronis. Juga, strategi untuk mencegah dehidrasi ginjal," kata McCullough, yang tak tergabung dalam studi Parikh dan tim. "Studi lanjutan sangat penting."

Parikh menyatakan studi mereka memang belum sampai pada hal itu. Menurut dia, ada kemungkinan ginjal beradaptasi dari waktu ke waktu.

Tentunya, Parikh dan tim tidak boleh berhenti sampai sini. Banyak atlet marato0n di luar sana yang ginjalnya bisa saja rusak karena aktivitas mereka. Untuk sementara, Parikh dan tim menyarankan semua orang yang akan mengikuti kejuaraan maraton untuk melaporkan riwayat kesehatan keluarga, terlebih kalau ada sejarah penyakit ginjal di dalam keluarga.

Cathy Fieseler, dokter bidang olahraga di Christus Trinity Mother Frances Health System di Texas, memberi sedikit saran. "Hindari obat anti-inflamasi sebelum lari maraton," kata dia, yang juga Direktur Medis American Running Association.

Obat-obatan tersebut di antaranya mengandung ibuprofen naproxen. Obat anti-peradangan, menurut dia, bisa menurunkan fungsi ginjal. Selain itu, kata dia, lakukan latihan yang cukup intensif sebelum mengikuti perlombaan maraton dan periksa ginjal Anda setelahnya. 

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih27 November 2024, 02:54 WIB

Warga Sukabumi Dilarang Bawa HP ke TPS Saat Akan Coblos Surat Suara Pilkada

Warga Sukabumi yang akan mencoblos dilarang membawa handphone (HP) atau ponsel ke dalam tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024).
Dilarang bawa HP saat pemungutan suara Pilkada | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi Memilih27 November 2024, 00:06 WIB

Ini Lokasi TPS Para Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada

Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi telah memastikan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suara mereka.
Ini Lokasi TPS Para Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada (Sumber : dok kpu kabupaten sukabumi)
Sukabumi26 November 2024, 21:54 WIB

Ini Harapan Amzad Pedagang Batagor Nyentrik di Sukabumi Usai Viral

Melalui usaha batagornya, Amzad berencana membantu anak-anak muda yang menganggur dengan menyediakan gerobak untuk mereka berjualan.
Amzad (28 tahun) saat melayani pembeli batagor yang dijualnya di Parungkuda Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Jawa Barat26 November 2024, 21:02 WIB

Hadapi Potensi Banjir saat Pencoblosan, Pj Gubernur Jabar Sebut TPS Keliling Jadi Solusi

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyebutkan KPU dan Bawaslu telah menjalankan mitigasi menjelang pencoblosan Pilkada 2024.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau lokasi bencana banjir di Solokanjeruk dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)
Sukabumi Memilih26 November 2024, 20:56 WIB

Tiga Paslon Pilwalkot Sukabumi Mencoblos di TPS Mana? Ini Lokasinya

Pemungutan suara Pilkada 2024 akan dilaksanakan besok, Rabu 27 November 2024. Tiga pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi telah memilih lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mereka masing-masing.
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi dengan nomor urutnya: Achmad Fahmi-Dida Sembada, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dan Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional26 November 2024, 20:29 WIB

Gaji Guru Honorer dan ASN Akan Naik pada Januari 2025, Berikut Besarannya

Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan secara resmi pengumuman kenaikan gaji guru ini pada Kamis, 28 November 2024.
Mendikdasmen Abdul Muti. (Sumber Foto: IG abe_mukti)
Sukabumi Memilih26 November 2024, 20:15 WIB

Jelang Pencoblosan, KPU Sukabumi Musnahkan Ribuan Surat Suara Rusak

Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle, menjelaskan bahwa pemusnahan dilakukan untuk memastikan surat suara yang rusak atau berlebih tidak disalahgunakan.
Pemusnahan surat suara lebih dan rusak di Gudang KPU Kabupaten Sukabumi, Selasa (26/11/2024) | Sumber foto : KPU Kabupaten Sukabumi
Entertainment26 November 2024, 20:00 WIB

Resmi Debut Solo Dengan Merilis Like A Flower, Berikut Profil Irene Red Velvet

Irene Red Velvet resmi debut sebagai penyanyi solo dengan merilis lagu berjudul Like A Flower pada hari ini Selasa, 26 November 2024 pukul 16.00 WIB.
Resmi Debut Solo Dengan Merilis Like A Flower, Berikut Profil Irene Red Velvet (Sumber : Instagram/@redvelvet.smtown)
Nasional26 November 2024, 19:52 WIB

Pilkada Serentak di 508 Daerah, Menag Ajak Warga Ikhlas Memilih Pemimpin

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak warga bangsa Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 27 November 2024
Pilkada serentak di 508 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi se Indonesia 27 November 2024 | Foto : Pixabay
Sukabumi26 November 2024, 19:37 WIB

Diarpus Kabupaten Sukabumi Latih Guru TK dan PAUD Belajar Mendongeng

Diarpus Kabupaten Sukabumi berharap dengan kegiatan ini dapat mendorong tingkat kegemaran kepada anak-anak sejak usia dini.
Pelatihan mendongeng bagi guru PAUD/TK di Diarpus Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)