SUKABUMIUPDATE.com - Tujuh tahun berdiri dan enam kali Ramadhan dilalui. Sekelompok anak muda tergabung dalam band Sakagrind Surade berharap pengakuan dari warga Pajampangan, sebelum akhirnya mampu masuk dapur rekaman.
Band beraliran metal slaming prondgrind yang digawangi Ajisaka (20) vocal, Charming (27) pada guitar, Erwin (28t) pada bass, Andi Heot (21) drum, tetap optimis dengan segala keterbatasan yang ada.
Ditemui sukabumiupdate.com, Ajisaka, pemuda asal Kampung Sukamaja RT 04/09, Desa Pasiripis, menuturkan, Ramadhan kali ini hampir tujuh tahun usia Sakagrind. "Walaupun sempat gonta-ganti personil, di bulan suci ini kami berharap band kami bisa lebih diakui warga Pajampangan, dan tidak ada penilaian negatif."
BACA JUGA:Â Asa Neneng Ketjeh untuk Musik Underground Sukabumi
Ajisaka hanya menyeru dan mengkritisi kehidupan sosial lewat musik. Diakuinya, memang masih jauh dari harapan, tapi semua personil Sakagrind tetap optimis.
"Terkadang kalau disuruh mengisi acara, bayarannya cukup nuhun dan nasi bungkus. Bahkan kalau main di luar daerah, seperti Sukabumi dan Tangerang, kami sering udunan ongkos berangkat," ucapnya.
Hal senada diucapkan Andi Heot. Warga asal Kampung Sindangsirna RT 09/07, Desa Pasiripis, bertekad menguatkan personil agar tetap solid, sesulit apapun kondisinya. "Dalam tahap mencari jati diri, walaupun terkadang harus menghadapi banyak kendala, terutama masalah peralatan."
BACA JUGA:Â Pentas Musik Underground Ciracap Gemuruh 9, Suara Hati Anak Muda Pajampangan
Senada dengan Ajisaka, Andi mengatakan, jika main di luar daerah, mereka kerap dipusingkan dengan urusan transportasi. "Kami harus udunan dulu. Sedangkan dari pihak yang mengundang, kebanyakan bayarnya cukup dengan nuhun saja."
Pada bulan suci ini, keduanya berharap doanya dikabulkan. "Doa dan cita-cita kami bisa masuk rekaman dan punya album sendiri. Semata untuk mengharumkan nama Pajampangan, terutama Surade," tuturnya.