SUKABUMIUPDATE.com - Bagi orang Sunda, istilah Ciwang atau aci dan bawang, sudah tidak asing lagi. Ciwang menggunakan berbahan dasar tepung sagu atau aci, yang diramu dengan bumbu bawang dan kacang. Kalau sudah menyantapnya, dijamin membuat ketagihan.
Di beberapa daerah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Ciwang ini sering disebut dengan Ciuk atau aci dan suuk atau kacang. Ada pula yang menyebut nama panganan ini Teci.
BACA JUGA:Â Cocktail Segar Harga Kaki Lima a la Warga Gang Musa Kota Sukabumi
Golongan makanan langka ini biasanya laris manis pada saat Bulan Ramadhan, seperti Ciuk buatan Cicah (49), warga Gang Taqwa Kota Paris Kulon RT 03/07, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
Sebelum pukul 17:00 WIB Ciuk Cicah ludes dipesan pelanggan. "Biasanya sih pembeli pesan dulu dan memberikan mangkok serta uangnya nanti sebelum pulul 17:00 WIB baru mereka mengambilnya. Kadang juga memang tidak pada kebagian, makanya harus cepat," ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (31/5).
BACA JUGA:Â Berbekal Resep Rahasia, Curhat Zamal Kota Sukabumi Laris Manis
Cicah mengaku dirinya memang tidak banyak memproduksi Ciuk, lantaran harus dibagi dengan pekerjaan rumah. “Saya juga harus mempersiapkan berbuka untuk keluarga. Ingin produksi banyak. Tapi tempat tidak mendukung, dan tenaga kerjanya tidak ada. Saya hanya dibantu saudara membuat Ciuk ini," katanya.
Siti Nurjanah (43), warga Kampung Babakansirna mengaku, Ciuk buatan Cicah beda dari yang lain. adonan bumbunya sangat terasa di lidah, apalagi dicampur dengan kroket. Selain itu, harganya, kata Siti, sangat murah meriah.
BACA JUGA:Â Ragam Khasiat Remis Muara Cikodehel Kabupaten Sukabumi
"Dengan uang lima ribu Rupiah, dapat tiga Ciuk dan dua kroket. Rasanya mantap. Tapi kadang tidak kebagian, padahal saya sudah jauh-jauh berburu Ciuk kesini,"singkatnya.Â