SUKABUMIUPDATE.com - Tahun ini ada delapan film China yang diproduksi di Indonesia. Dua diantaranya akan melakukan pengambilan gambar pada Juni dan Juli. Demikian disampaikan Nova Tentunata, Direktur Komersial Red and White, yang menghubungkan beberapa produser dan sutradara film China dengan pemerintah Indonesia.
Saat mendampingi beberapa pejabat Badan Ekonomi Kreatif RI di Hengdian World Studios, Provinsi Zhejiang, Jumat, 26/5, Nova menyebutkan pengambilan film China yang berjudul "Love First Sight" akan dilakukan di Bali pada Juni.
"Film ini melibatkan aktor utama Reza Rahardian," kata Nova, yang didampingi CEO Red and White Gandhi Priambodho.
Sutradara film "Equatorial Love" Wang Yimin, menurut dia, akan memulai pengambilan gambar untuk film tersebut pada Juli.
Selanjutnya, pada Agustus pembuat film berjudul "Tsunami" akan memulai pengambilan gambar di Aceh. Beberapa film lain, kata Nova, masih melakukan proses produksi di China sebelum melakukan pengambilan gambar di Indonesia.
"Semua film yang diproduksi di Indonesia tersebut berbahasa Mandarin. Sebagian ada yang nantinya diputar di Indonesia," kata dia.
Red and White pada 2015 memfasilitasi produksi film "Island Dreamzz" karya Julius Liu yang sebagian besar pengambilan gambarnya dilakukan di Bali.
Dari total biaya produksi film remaja yang nilainya Rp60 miliar itu, sekitar Rp20 miliar dihabiskan untuk biaya produksi di Bali.
“Equator Love rencananya akan menghabiskan dana Rp1 miliar di Palembang," kata Nova.
Di Hengdian World Studios, beberapa pejabat Bekraf yang dipimpin Deputi Pemasaran Joshua PM Simandjuntak mengelilingi kompleks pembuatan film seluas 300 hektare.
Kompleks yang berada sekitar 18 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Zhejiang, Dongyang, tersebut juga ramai dikunjungi para wisatawan domestik.
Selain dapat dengan mudah bertemu para bintang film pujaan di sela-sela pengambilan gambar, para wisatawan juga bisa menonton pertunjukan seni dan menikmati wahana permainan sekelas Universal Studios di sana.
Sumber: Tempo