SUKABUMIUPDATE.com - PERSIB U-17 terpaksa menelan pil pahit usai kalah 1-1 (2-4) dari Patriot Candrabhaga pada partai final Piala Soeratin regional Jawa Barat 2017. Yadi Mulyadi mengakui timnya kalah segalanya.
Pelatih PERSIB U-17 ini mengatakan, dari sisi usia timnya jauh lebih muda. Begitu juga dengan pengalaman bertanding. Pemain Patriot tahun lalu dan tahun ini tidak banyak perubahan. Musim lalu, Patriot adalah tim dengan nama Tajama FC yang sama-sama bertemu di final dengan PERSIB U-17.
Namun, tahun ini Maung Ngora sudah regenerasi. "Mereka unggul dari berbagai segi. Tahun ini kita peremajaan, mereka mayoritas tidak. Tapi, kita akui, kalah dari mereka," kata Yadi usai laga di Stadion Arcamanik, Kamis (25/5).
Yadi mengatakan pemainnya juga tidak dalam puncak performa karena masih dalam kondisi kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan. Sejak sebelas pemainnya sempat memperkuat tim Pekan Olah Raga Pelajar Wilayah Daerah (Popwilda) Jabar, fisik pemain hanya mencapai pada 80 persen ketika final.
"Pemain kelelahan, susah recoverynya. Ngatur jadwal latihan pun susah. Mereka (pemain) belum sempat tarik nafas harus bermain lagi," ungkapnya.
Ke depannya akan ada pekerjaan rumah buat jajaran pelatih. Dia akan  mengevaluasi skuadnya terutama dalam peremajaan sesuai dengan tujuan pembentukan Diklat PERSIB. "Tujuannya kita tetap pembinaan, regenerasi dan terus mencetak pemain," ungkapnya.
Â
Sumber:Â Persib.co.id