SUKABUMIUPDATE.com – Pesatnya perkembangan dunia perfilman dan sinetron di Indonesia saat ini, menjadi magnet bagi generasi muda khususnya yang memiliki talenta berbakat untuk mengasah kemampuan berakting.
Kebangkitan film indie beberapa tahun terakhir, menjadi pintu bagi para anak-anak muda untuk menyalurkan bakatnya. Semakin sering mereka tampil di film indie, maka jalan untuk tampil di layar kaca seperti sinetron dan film televisi (FTV) terbuka lebar.
Meski jalan ketenaran menjadi aktris maupun aktor cukup panjang, harus memulai dari bawah. Tidak membuat patah semangat anak-anak muda saat ini untuk menggeluti dunia peran. Â Â Â
Kota Sukabumi sebagai salah satu daerah di Jawa Barat, di mana anak-anak mudanya memiliki keinginan besar untuk terjun di dunia entertainment. Meski terkesan sulit, namun menjadi pengalaman baru bagi mereka untuk mengasah kemampuan beraktingnya.
Seperti halnya diutarakan, Septa Alfaudiansyah (17), ketertarikannya untuk mengasah kemampuan berakting awalnya hanya sekadar hobi. Namun lama-kelamaan muncul niat untuk fokus dan mencoba berbagai peran di berbagai film pendek.
“Awalnya saya melihat orang yang lagi latihan akting, lama-lama tertarik juga dan mulai ikut film pendek di sekolah,†ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (26/3).
BACA JUGA:
Mahasiswa Nusa Putra Bikin Film
Terinspirasi The Raid, Pemuda Surade Produksi Film
Begini Keseruan Crew dan Pemain Film Revenge of Love Garapan Anak Surade di Lokasi Syuting
Pelajar Kelas XI SMA Negeri 3 Kota Sukabumi ini mengaku, menuju dunia artis tantangannya memang sulit, jika dijalani dengan sungguh-sungguh akhirnya akan mudah.
Berbeda dengan yang diutarakan Elisa Safitri (21), mojang kelahiran Garut ini ini memulai perjalanannya menjajal dunia peran berawal dari menjadi model. Sedari kecil, dirinya memang sudah bercita-cita ingin menjadi artis karena senang difoto.
“Baru fokus menjadi model waktu duduk di bangku SMP kelas dua, pertama ikut audisi di Bogor,†ujar Elisa yang saat ini menetap di Kota Sukabumi.
Karena sering ikut lomba, dirinya mendapat job dan tawaran catwalk serta photoshoot. Melihat potensi dan bakat yang dimiliki, beberapa rekan Elisa mendorong untuk mencoba dunia akting.
“Awalnya gak mau, tapi akhirnya dicoba. Sempat ditawarin ikut sanggar di Jakarta gak mau, lebih baik ikut manajemen,†tuturnya di sela-sela syuting film pendek di Cafe Cantigi, Jalan Kenari, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Setelah belajar dan punya link, akhirnya Elisa sering ikut casting iklan dan mendapat tawaran bermain di film-film pendek. “Kalau dunia akting jadi orang lain dan bukan diri kita sendiri, tetapi kalau model membawakan diri kita sendiri,†tandasnya yang saat ini mengaku freelance.Â