SUKABUMIUPDATE.com - Rusia telah mulai merekrut kosmonot untuk pesawat ruang angkasa baru yang akan pergi ke bulan. Perusahaan antariksa Rusia, Roscosmos, telah mengumumkan kontes terbuka untuk tim yang akan membawa pesawat ruang angkasa Federatsiya ke Bulan.
“Pemilihan dimulai hari ini dan akan berlangsung sampai akhir tahun," kata Deputi Pertama CEO Roscosmos, Aleksandr Ivanov, pada konferensi pers Rabu 15 Maret 2017 sebagaimana dikutip Daily Mail. “Hasilnya akan dirangkum pada akhir Desember, dan kelompok enam sampai delapan peserta akan dipilih.â€
Pernyataan Roscosmos menyebutkan spesialis yang dipilih akan menjadi yang pertama yang menerbangkan pesawat ruang angkasa generasi baru Federatsiya, dan akan menjadi orang Rusia pertama yang pergi ke Bulan.
Korolev Rocket and Space Corporation (RSC) Energia sedang mengembangkan dua modifikasi pesawat luar angkasa Federatsiya, yang bisa membawa empat atau enam kosmonot.
Para pelamar harus menjalani beberapa tahapan seleksi, yaitu tes untuk pendidikan dan bakat profesional, pemeriksaan kesehatan, kualitas psikologis dan tes kebugaran fisik.
Pelamar adalah orang Rusia tidak lebih dari 35 tahun yang memiliki pendidikan tinggi di bidang teknik, penelitian atau spesialisasi penerbangan lain dan catatan kerja sebelumnya.
“Mereka yang memiliki pengalaman dalam industri pengembangan pesawat dan roket Federasi Rusia akan menikmati prioritas," menurut pernyataan Roscosmos.
Ini adalah bagian dari proyek yang disebut Prospective Piloted Transport System (PPTS), yang diharapkan dapat menggantikan sistem pesawat luar angkasa berawak Soyuz TMA dan pesawat kargo Progress.
Uji coba pesawat baru di atas roket Angara baru itu dijadwalkan pada 2021 dan meluncur dari Vostochny Cosmodrome, landasan pesawat baru Rusia yang saat ini sedang dibangun.
Sementara itu awal bulan ini terungkap Cina sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa baru yang mampu terbang dalam orbit Bumi dan mendarat di bulan.
Cina juga memiliki program antariksa yang menyamai AS dalam jumlah peluncuran roket tahun lalu, yaitu 22 peluncuran dan di atas Rusia dengan 17 peluncuran.
Koran Science and Technology Daily mengutip insinyur pesawat antariksa Zhang Bainian yang mengatakan pesawat baru itu memiliki ruang untuk beberapa astronot.
Zhang membandingkan pesawatnya dengan pesawat ruang angkasa Orion yang dikembangkan oleh NASA dan European Space Agency. Badan ini berharap Orion akan membawa astronot ke luar angkasa pada 2023.
Sumber: Tempo