SUKABUMIUPDATE.com - Â Indonesia sedang mengalami bonus demografi pada tahun 2017 ini datang lebih awal dari prediksi antara tahun 2020-2030. Bonus Demografi merupakan keadaan di mana populasi manusia dengan usia produktif jumlahnya sangat besar dibanding usia muda dan usia lanjut yang belum banyak.
Bonus demografi akan membawa dampak sosial ekonomi, selain jumlah angkatan kerja semakin banyak juga menyebabkan angka ketergantungan penduduk. Adanya bonus demografi disikapi beragam, sebagian mengatakan dengan banyaknya usia produktif adalah keuntungan bagi cepatnya pembangunan. Tetapi di balik itu akan jadi bencana sosial, jika anak-anak muda produktif ini tidak siapkan dengan matang dan diberi keahlian.
“Kalau sudah begitu, akan banyak orang tua yang membebani anak-anaknya.Tapi, adanya bonus demografi harus jadi modal, dengan memberikan keterampilan pada anak-anak muda, jika tidak ada keterampilan bonus demografi tidak akan jadi apa-apa, malah negatif dampaknya†terang Maman Suparman, Koordinator Rumah Aspirasi dan Inspirasi Heri Gunawan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (2/2).
Pentingnya memberikan keterampilan pada anak-anak muda mutlak dilakukan agar menunjang lifeskill untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, dengan keterampilan mampu melahirkan karya dan bekerja. â€Syaratnya harus bisa kerja ikhlas, baru kerja keras, gunakan otak dan pengetahuan dengan kerja cerdas, lalu kerja lintas, cari koneksi dan jaringan di mana-mana,†ungkap bapak dari legislator Senayan dari Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan itu.
Maman menyarankan, setiap keluarga untuk terus membekali anak-anak dengan mentalitas yang baik sejak dini. Menurutnya, harus selalu ada yang dikerjakan untuk mendapatkan reward, dan hal itu akan diperoleh dengan tindakan didasari ilmu dan keterampilan, pendidikan, dan ketegasan dalam keluarga.
BACA JUGA:
RAI HG Reboisasi Gunung Sunda Kabupaten Sukabumi dan Bagikan Buku Bacaan
HG: Pemerintah Jangan Hanya Kejar Pertumbuhan, Ingat Pemerataan
RAI HG Salurkan Gerobak Sampah untuk Dukung Geopark Ciletuh
â€Perkuat iman, iman adalah hal yang fundamental bagi sosok individu yang bisa membebaskan dari berbuat jahat dan menghinakan orang lain. Jangan pernah menghina orang, siapa tahu besok lusa yang dihina akan menjadi yang terhormat,†tegasnya sembari memberi contoh bahwa orangtuanya tak kurang uang dan kekayaan, namun sejak kecil ia dididik mandiri dan tidak membebani.
“Itupun saya lakukan terhadap anak saya, masa kecil, anak saya pernah juga saya suruh jualan es mambo, untuk mendidik mentalnya, agar produktif†tutur Maman lebih jauh.
Menurutnya bonus demografi harus disikapi dengan keseriusan mendrong anak-anak muda agar memberikan keuntungan dilengkapi dengan daya juang dan innovasi, agar menjadi sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
“Kembali jadi petani adalah salah satunya. Giring mereka ke desa, apa yang kurang di desa ditambah, apa yang ada digali. Saya pikir hidup di desa lebih menentramkan, tinggal bagaimana potensi itu digali dan dikembangkan, itu tadi, dengan ilmu dan keterampilan,†pungkasnya.