SUKABUMIUPDATE.com - Anda tentu pernah mendengar jajanan bernama colenak. Camilan khas Kota Kembang ini cukup populer karena bisa dijumpai di warung tradisional, kafe, bahkan restoran. Beberapa pelancong yang datang ke Bandung membeli colenak sebagai buah tangan untuk keluarga dan rekan mereka di tempat asal.
Colenak berbahan dasar tape singkong atau singkong fermentasi yang memiliki tekstur halus dengan rasa sedikit asam dan manis. Proses pembuatan camilan ini terbilang sederhana tak membutuhkan bahan yang bermacam-macam. Anda cukup memanggang tapai singkong yang sudah masak, lalu siapkan saus gula merah yang terdiri dari santan kental, kelapa parut, gula merah, gula halus dan daun pandan.
Setelah tapai berwarna kecoklatan, Anda bisa menyajikan di atas piring kemudian disiram saus gula merah. Atau jika mengikuti namanya colenak alias dicocol enak, Anda bisa menyajikan tapai dan saus di wadah berbeda, lalu dimakan dengan cara dicocol.
Jika mencoba colenak, Anda bisa mampir ke Jalan Pelajar Pejuang 45 atau Jalan Kopo, sebelum gerbang Tol Kopo, Bandung. Harga setiap bungkus colenak sekitar Rp 5.000. Salman, seorang penjual colenak di Jalan Kopo, telah berdagang penganan itu selama 5 tahun terakhir. Menurut lelaki 38 tahun itu, setiap liburan pendapatannya meningkat dibanding hari biasa.
"Kalau liburan kan jalanan macet, jadi mobil yang terjebak macet sering beli colenak buat ngemil," ujarnya. Di hari biasa, Salman menjual 10-15 bungkus, sedangkan pada masa liburan mencapai dua kali lipatnya. Menurut Salman, colenak yang dijualnya bisa bertahan tiga hari jika terpisah dari sausnya. Beberapa pembeli yang membawa colenak untuk oleh-oleh biasanya minta dipisahkan tapai dengan sausnya.
Sumber: Tempo