SUKABUMIUPDATE.com - Ini petunjuk bagi para orang tua dan penyelenggara negeri di bidang pendidikan, khususnya di Kabupaten Sukabumi, agar kerja lebih baik lagi. Dua bocah di Kecamatan Cicurug memilih bermain game di telepon seluler (ponsel), saat anak-anak seusianya bersemangat menyambut hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang.
Senin (9/1) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, sukabumiupdate.com bertemu dua bocah ini di pinggir Jalan Raya Siliwangi Cicurug, tak jauh Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Cicurug. Namanya Deni Koswara (12) dan Ilham Maulana (13) keduanya bertetangga, dan putus sekolah dengan alasan yang sama, malas.
Deni tidak melanjutkan ke kelas enam di SDN 4 Lebak Pasar Cicurug, sementara Ilham Maulana lulusan SDN Bangbayang, Kecamatan Cicurug yang enggan melanjutkan pendidikan ke SMP. Saat ditemui, keduanya tengah asyik memainkan ponsel sambil duduk dipinggir jalan kecil menuju pemukiman Aspol Cicurug.
“Lagi nunggu ibu,†jawab Deni dan Ilham kompak.
Keduanya juga kompak menjawab malas, saat ditanya kenapa tidak sekolah. “Ini hape sendiri, dapat ngumpulin dari uang jajan yang dikasih bapak sama ibu. Untuk maen game,†seloroh Deni.
Baik Deni maupun Ilham mengaku, mereka tidak sekolah bukan karena orang tuanya tidak punya biaya, namun keduanya malas sekolah. “Ayah saya kerja di pasar kalau ibu kerja di pabrik,†lanjut Deni, sementara Ilham lebih banyak tertunduk malu.
Obrolan sukabumiupdate.com dengan kedua bocah malas sekolah ini, memancing keingintahuan seorang petugas dari Polsek Cicurug. Petugas berpakaian preman ini ikut “mengintrogasi†kedua bocah tersebut, bahkan konten handphone milik Deni ikut diperiksa.
“Kenapa tidak sekolah? Sini coba lihat dulu hapenya takut ada video porno atau tawuran,†ucap polisi tersebut sambil memeriksa isi handphone.
Petugas kemudian mengembalikan gadget milik bocah tersebut setelah memastikan tidak ada konten yang dicurigai. “Udah sana pulang ke rumah kalau tidak mau sekolah, jangan keluyuran nanti malah ikut yang nggak bener,†pungkas petugas kepolisian tersebut.Â