SUKABUMIUPDATE.COM - Pantai adalah salah satu tempat favorit untuk menghabiskan waktu luang dan liburan, terlebih dalam malam pergantian tahun. Salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi setiap malam pergantian tahun adalah Pantai Palabuanratu, Kabupaten Sukabumi.
Tak jarang, para wisatawan rela berjam-jam dalam kemacetan lalu lintas, untuk bisa tiba di Pantai Laut Selatan Pulau Jawa ini. Panorama laut dan keindahan pantai dengan deburan ombak yang menghantam pasir dan karang, adalah pemandangan yang tak pernah membosankan untuk dinikmati wisatawan.
Bagi wisatawan yang suka berenang, laut memang menantang untuk dinikmati hingga beberapa meter ke laut lepas. Namun, bagi yang pandai berenang sekalipun, bukan berarti terlepas dari risiko terbawa arus ombak hingga ke tengah laut. Namun, alih-alih mendapat liburan berkesan, tak jarang kejadian tak diharapkan dialami wisatawan.
Untuk itu, PMI Kabupaten Sukabumi membentuk sebuah tim Pertolongan Pertama yang beranggotakan 17 orang, mereka bertugas sebagai tim penyisir Pantai Palabuanratu.
“Kami terbagi dua kelompok, satu dilengkapi empat sepeda untuk menyisir pengunjung sepanjang Pantai Palabuanratu,†terang Asep Has (49), Anggota Tim Life Guard dari Tim Reaksi Cepat (TRC) PMI kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (31/12).
Para anggota pertolongan pertama ini, dibekali pendidikan dan pelatihan menangani korban kecelakaan laut, “Rekan-rekan dari PMI, rata-rata seperti itu, kalau relawan lainnya sudah memiliki basic. Korp Suka Rela PMI ada yang masih kuliah di akademi keperawatan,†terang Asep.
Disamping sebagai life guard, tim pertolongan pertama ini, juga membantu tugas Basarnas, “Kami juga melakukan patroli di jalan raya. Tadi sore terjadi kecelakaan, seorang pengendara jatuh dari motor, terus ada anak umur delapan tahun mengalami luka di kaki akibat terjatuh di batu karang,â€Â tutur Asep
Life Guard, di negara-negara maju, merupakan sebuah profesi dengan keterampilan khusus, sebagai tim pertolongan pertama terhadap kecelakan yang terjadi selama di air, baik itu kolam renang, danau, atau pun laut. Profesi ini telah diberi perhatian, karena mampu menunjukkan kemampuannya secara baik dalam mengantisipasi ancaman bahaya dari sebuah aktivitas, terutama di tempat-tempat wisata yang rentan kecelakaan.
“Tim ini sifatnya temporer, Besok pun kami sudah bisa balik kanan, tapi kita lihat situasi juga,†pungkas Asep.