SUKABUMIUPDATE.COM - Pemerintah Kota Sukabumi, menyiapkan kelengkapan sarana dan prasarana khusus literaturan bagi pelajar difabel setelah kota tersebut dicanangkan sebagai Kota Literasi.
"Kami akui, hingga saat ini fasilitas literatur bagi penyandang difabel atau berkebutuhan khusus seperti buku yang menggunakan huruf braile masih terbatas, serta perbendaharaan buku yang masih terbatas," kata Kepala Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Sukabumi, Nicke Siti Rahayu di Sukabumi, Senin (20/12).
Menurutnya, hingga saat ini perpustakaan milik daerah yang dikelola oleh Pemkot Sukabumi sudah memiliki ini 150 buku yang menggunakan huruf braile. Jumlah buku tersebut masih terbatas, ke depannya pihaknya akan terus menambah berbagai jenis buku yang disesuaikan dengan kebutuhan warga atau pelajar difabel.
Perpusatakaan daerah ini tidak diskriminasi dalam penyediaan sarana dan prasaran untuk kaum berkebutuhan khusus, bahkan satu-satunya yang menyediakan buku braile. Untuk penambahan literatur tersebut harus disesuaikan dengan anggaran, selain itu ketersediaan.
"Wali Kota Sukabumi, M Muraz juga berjanji ke depannya menyediakan laptop khusus untuk penyandang difabel. Ini dilakukan agar warga berkebutuhan khusus semakin minat datang ke perpustakaan," tambah Nicke.
Sementara itu, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) A Budi Nurani, Tanti R Kanti untuk mengatasi keterbatasan literatur yang dibutuhkan muridnya sebagai penyandang tuna netra, biasanya SLB menyadur buku dan cerita lawas dengan memakai printer braile.
Selain itu, untuk melaksanakan progam pencanangan Kota Literasi, setiap anak didiknya 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, untuk membiasakan membaca terlebih dahulu.
"Agar pelajar tidak bosen hanya belajar di sekolah, kami juga rutin mengajaknya ke perpustakaan daerah, apalagi ada buku yang menggunakan huruf braile walaupun jumlahnya terbatas," katanya.