SUKABUMIUPDATE.COM - Surat Edaran (SE) Bupati Sukabumi Marwan Hamami bernomor 451.11/3368-BK, ramai diperbincangkan sejumlah warganya, terutama melalui jejaring sosial facebook.
Bukan mengenai materi SE, yakni tentang Sholat Fardhu Awal Waktu Berjamaah di Masjid yang diperbincangkan, melainkan penamaan bupati.
Dalam SE yang ditandatangani di Palabuhanratu tertanggal 16 Desember ini, kurang huruf M. Seharusnya Drs. H. Marwan Hamami, MM., tapi yang tertulis malah Drs. H. Marwan Hamai, MM..
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Cabang Sukabumi, Dewek Sapta Anugrah dalam akun Facebooknya mempertanyakan kesalahan penulisan nama orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi tersebut.
“Kok bisa terjadi kesalahan penulisan nama Bupati sih? Dan parah nya di tandatangani lagi. Siapa yang perlu bertanggung jawab akan kesalahan ini?
*Akibat marathon kejar target jabatan rotasi kadis.heheh,†tulis Dewek, Minggu (18/12).
Status Dewek tersebut dikomentari sejumlah temannya. Salah satunya, mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi Asep Wahyu Nirwana. “Heheheee...hampura we atuh,†komentar Away, sapaan akrab Asep Wahyu Nirwana.
Lalu ditimpali oleh Dewek, â€Kedah ngabubur bodas bubur beureum deui panginten pak bupati pami gentos nami mah. heheh,†tulisnya.
Status senada juga muncul dari mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi Jaka Susila. â€Punten pisan aya lepat nyerat nami lengkep..†sambil mem-posting SE yang nama Marwan Hamami-nya keliru.
Akan tetapi, dalam SE Bupati Sukabumi yang di-posting Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono melalui akun facebooknya, nama Marwan Hamami tertulis dengan lengkap dan benar.
Belum diketahui secara pasti adanya dua SE Bupati Sukabumi tersebut. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.