SUKABUMIUPDATE.COMÂ - Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi mengalokasikan anggaran perbaikan infrastruktur jembatan yang rusak akibat bencana alam. Saat ini sedang dihitung estimasi besaran anggarannya.
"Dari lima jembatan yang dilaporkan rusak akibat bencana alam, dua di antaranya berada di jalan kabupaten. Jadi, yang nanti kita perbaiki dua jembatan itu," terang Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat kepada sukabumiupdate.com, Jumat (16/12).
Lukman mengaku belum bisa menaksir anggaran perbaikannya. Dalihnya, anggaran perbaikan jembatan berbeda dengan bangunan lainnya. "Kita kan harus hitung dulu ketinggiannya berapa dan hal-hal teknis lainnya. Kalau anggaran bangunan seperti rumah, itu kan sudah jelas hitungannya. Kalau jembatan butuh estimasi secara detail," ujarnya.
Tingkat kerusakan dua jembatan milik Kabupaten Sukabumi itu relatif parah. Bahkan, lanjut Lukman, penanganannya bukan perbaikan tapi harus dibangun kembali. "Bukan direhabilitasi, tapi perlu dibangun kembali," tegasnya.
Satu di antara jembatan di bawah pengelolaan Kabupaten Sukabumi yang rusak akibat bencana itu berada di Kecamatan Simpenan. Saat ini, penanganan bersifat sementara di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
"Penangaannya sementara bersifat darurat. Minimalnya bisa dilalui dulu untuk keperluan aktivitas masyarakat. Baru pada 2017 kita alokasikan untuk membangun secara permanen," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo menyebutkan kerusakan infrastruktur jembatan akibat bencana alam mayoritas berada di wilayah Selatan.
Di antaranya berada di Kecamatan Warungkiara, Sagaranten, Cidolog, Kalibunder, Curugkembar, dan Simpenan. "Sementara ini kita bangun jembatan darurat dengan cara gotong-royong bersama warga dan organisasi sosial lainnya," terang Usman.
Kebanyakan jembatan rusak itu terjadi saat bencana pada November 2016 lalu. Kala itu intensitas curah hujan begitu tinggi. "Kerusakan jembatan akibat diterjang banjir bandang setelah debit air di aliran sungai meluap saat hujan deras," pungkasnya.