SUKABUMIUPDATE.COM - Dugaan korban sodomi akan menjadi pelaku dikemudian hari akan terjadi jika tidak mendapatkan penanganan tepat. Masih ingat kasus Emon pada tahun 2014 silam, remaja asal Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang menjadi predator anak dengan jumlah korban mencapai puluhan orang.
Korban Emon jadi pelaku pencabulan (sodomi-red), dan saat ini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota. J (15), diamankan karena diduga melakukan pencabulan terhadap enam anak yang juga laki-laki warga kecamatan yang sama.
"Pelaku mengaku pernah jadi korban Emon, namun tidak melapor. Saat itu J tidak menceritakan kepada keluarganya pernah menjadi korban Emon. Ia anak broken home, orang tuanya pisah dan sekarang tinggal bersama neneknya,†jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) AKP M Devi Farsawan.
Korban J adalah teman-teman sepermainannya usia antara empat hingga sepuluh tahun. Perbuatan cabul terjadi sejak November 2016 silam, lokasinya di wilayah Kelurahan/Kecamatan Citamiang.
Menurut Devi, pelaku melakukan tindakan pencabulan sesama jenis di sejumlah lokasi. "Ada yang di kolam milik warga yang sering dipakai untuk berenang anak-anak. Ada juga di kamar mandi umum. Para korban mengaku digesek-gesek bagian anusnya oleh pelaku, kita masih menunggu hasil visum," lanjut Devi.
Penyimpangan seksual pada sesama jenis ini, tidak menunggu waktu lama untuk menularkan perilaku tersebut kepada para korban. Dari enam anak korban J, seorang di antaranya juga menjadi pelaku pelecehan seksual kepada dua korban lainnya.
“Atas pengakuan ini, pelaku menjadi dua dengan total korban menjadi delapan anak. Perilaku ini menularkan pada para korbannya,†lanjut Devi.
Polisi menduga jumlah korban akan terus bertambah, seperti kasus Emon di tahun 2014. Devi berharap semua korban melaporkan, bukan hanya untuk kepentingan penyelidikan hukum, tapi juga demi masa depan para korban sendiri.
“Ya kita akan berkordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan penangan khusus bagi para korban. Intinya, kita tidak ingin mereka jadi pelaku sodomi dikemudian hari,†pungkasnya.