SUKABUMIUPDATE.COM - Anjloknya harga singkong di musim hujan sekarang ini, tidak hanya dirasakan masyarakat daerah Pajampangan, kondisi serupa juga dikeluhkan petani singkong di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Mereka kebingungan mencari cara untuk menaikan kembali harga singkong seperti sedia kala.
Di daerah Pajampangan, saat ini, harga singkong di angka kisaran Rp700 per kilogramnya. Sementara di Warungkiara, harga singkong lebih parah anjloknya, yakni para tengkulak membandrol harga dengan Rp500 per kilogramnya alias gope.
"Di sini harganya masih sangat murah, tengkulak hanya berani beli dengan harga Rp500 per kilogram," ujar salah satu petani singkong Asep (42) warga Kampung Babakan Baru RT 05/02, Desa/Kecamatan Warungkiara.
Dengan harga yang sangat murah itu, tentu membuat petani singkong mengurungkan niatnya memanen singkong. Meskipun, dari segi usia penanaman, singkong mereka sudah cukup untuk dipanen.
"Kalau dipanen dengan harga jual murah, ya kami mau kebagian apa. Biaya penanaman singkong ini kan tentunya tidak sedikit. Kami urungkan panen, meskipun sudah ideal usia tanamnya," aku Asep.
Ia dan juga petani lainnya berharap, ada peran pemerintah untuk mengembalikan harga jual singkong. Pasalnya, jika kondisi ini dibiarkan, kehidupan sejahtera para petani akan sulit dicapai.
"Dulu itu paling murah harganya Rp1.600 per kilogram, sekarang sangat murah. Selain kepada Pemerintah, kepada siapa lagi kami berharap untuk menormalkan kembali harga singkong ini," keluhnya.