SUKABUMIUPDATE.COM - Miris, satu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Irfan (28). Namanya mendadak jadi sorotan media tatkala Irfan terjaring razia di jembatan penyebrangan orang (JPO) pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/12).
Bagaimana tidak, pria asal Pelabuhanratu ini terjaring dengan Iphone 5s dan Samsung Galaxy Note 3 di tangan. Layaknya gadget yang biasa dimiliki anak muda ke-kotaan masa kini. Gadget tersebut bukan curian katanya, melainkan miliknya pribadi hasil “mencari nafkah†di ibu kota.
Bermodalkan kekurangan fisik yang ia miliki, pria dengan tangan dan kaki tidak sempurna bernama lengkap M. Irfan Gunawansyah ini, mengais pundi-pundi rupiah hasil kebaikan orang-orang yang iba kepadanya.
Tertunduk dengan tampang memelas dan criing recehan mulai gopek sampai dua ribuan masuk ke kantong Irfan.  “Cari kerja susah, apalagi kondisi begini†begitu kilahnya.
Sebagai warga Sukabumi, pembaca pasti tergelitik melihat dulur sekampung jadi buah bibir di wilayah segitiga emas Jakarta tersebut. Kebanyakan membahas barang yang Irfan miliki. Karena uang tunai saat terjaring hanya kedapatan Rp1 juta saja, dan saldo di kartu anjungan tunai mandiri (ATM) nya kisaran Rp3 juta.
Memang tidak sefantastis temuan pada kebanyakan pengemis tajir lain, yang bisa mencapai puluhan juta. Namun, entah memang pendapatan Irfan sedang turun, atau uang cash sudah dikirimkan ke keluarganya untuk biaya mengurus usahanya di Sukabumi, karena menurut pengakuannya di kampung halaman Irfan memiliki peternakan kambing.
Luar biasa kan?
Cerita tentang Irfan santer menyebar dari mulut ke mulut mulai dari kondektur, sopir angkutan, ojek, ojek online, pedagang, sampai tukang sapu jalan membicarakan namanya. Tentu yang ramai dibicarakan soal iPhone dan Galaxy Note miliknya.
Usut punya usut, rupanya masih ada satu barang lagi yang tak kalah bikin geleng kepala. Irfan juga ternyata memikli sebuah jam tangan seharga jutaan rupiah merek Alexandre Christie. Ya ampun, sudah seperti sosialita saja gayanya. Sungguh ironis.
Kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/12) Irfan mengaku trauma, dia tak menyangka akan jadi perbincangan banyak orang yang tak sedikit memberi tanggapan negatif, bahkan terkesan mem-bully. Belum lagi kini Irfan tidak bisa lagi bersembunyi di balik wajah “melasâ€, karena kini banyak yang tau siapa dirinya bahkan beberapa media cetak maupun online menjadikannya headline dengan foto dan figur dirinya dengan sangat jelas.
Tak cukup sampai di situ, Irfan pun menjadi pemberitaan banyak stasiun TV, yang tentu membuat cerita tentang terjaringnya Irfan si pengemis tajir itu, juga sampai ke keluarga Irfan di Sukabumi .
“Malu karena keluarga tahunya saya kerja di Jakarta, bukan ngemis,†katanya. Irfan bahkan mengaku kapok dan tidak ingin mengemis lagi terlebih karena banyaknya pertanyaan dari keluarga dan kerabatnya di Sukabumi melalui pesan singkat, yang penasaran mengapa dirinya bisa sampai terjaring sebagai pengemis. Padahal sejak 2010 semua keluarganya mengira Irfan kerja dengan layak di Jakarta.
“Mau diem di rumah aja, kalau balik lagi ke Jakarta juga nanti pada mikir saya ngemis lagi. Mau ditaro di mana muka saya,†ujarnya.
Sambil menutup perbincangan Irfan juga mengungkapkan bahwa dirinya akan sangat senang apabila diberi kesempatan bisa membuka usaha yang lebih baik, seperti mimpinya membuka toko baju sendiri.
“Kalau ada yang mau bantuin modal, saya pengen banget buka toko baju,†tutupnya.