Wow! Pengemis Sukabumi Punya Dua Gadget Canggih dan Jam Tangan Branded

Sabtu 03 Desember 2016, 05:31 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Miris, satu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Irfan (28). Namanya mendadak jadi sorotan media tatkala Irfan terjaring razia di jembatan penyebrangan orang (JPO) pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/12).

Bagaimana tidak, pria asal Pelabuhanratu ini terjaring dengan Iphone 5s dan Samsung Galaxy Note 3 di tangan. Layaknya gadget yang biasa dimiliki anak muda ke-kotaan masa kini. Gadget tersebut bukan curian katanya, melainkan miliknya pribadi hasil “mencari nafkah” di ibu kota.

Bermodalkan kekurangan fisik yang ia miliki, pria dengan tangan dan kaki tidak sempurna bernama lengkap M. Irfan Gunawansyah ini, mengais pundi-pundi rupiah hasil kebaikan orang-orang yang iba kepadanya.

Tertunduk dengan tampang memelas dan criing recehan mulai gopek sampai dua ribuan masuk ke kantong Irfan.  “Cari kerja susah, apalagi kondisi begini” begitu kilahnya.

Sebagai warga Sukabumi, pembaca pasti tergelitik melihat dulur sekampung jadi buah bibir di wilayah segitiga emas Jakarta tersebut. Kebanyakan membahas barang yang Irfan miliki. Karena uang tunai saat terjaring hanya kedapatan Rp1 juta saja, dan saldo di kartu anjungan tunai mandiri (ATM) nya kisaran Rp3 juta.

Memang tidak sefantastis temuan pada  kebanyakan pengemis tajir lain, yang bisa mencapai puluhan juta. Namun, entah memang pendapatan Irfan sedang turun, atau uang cash sudah dikirimkan ke keluarganya untuk biaya mengurus usahanya di Sukabumi, karena menurut pengakuannya di kampung halaman Irfan memiliki peternakan kambing.

Luar biasa kan?

Cerita tentang Irfan santer menyebar dari mulut ke mulut mulai dari kondektur, sopir angkutan, ojek, ojek online, pedagang, sampai tukang sapu jalan membicarakan namanya. Tentu yang ramai dibicarakan soal iPhone dan Galaxy Note miliknya.

Usut punya usut, rupanya masih ada satu barang lagi yang tak kalah bikin geleng kepala. Irfan juga ternyata memikli sebuah jam tangan seharga jutaan rupiah merek Alexandre Christie. Ya ampun, sudah seperti sosialita saja gayanya. Sungguh ironis.

Kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/12) Irfan mengaku trauma, dia tak menyangka akan jadi perbincangan banyak orang yang tak sedikit memberi tanggapan negatif, bahkan terkesan mem-bully. Belum lagi kini Irfan tidak bisa lagi bersembunyi di balik wajah “melas”, karena kini banyak yang tau siapa dirinya bahkan beberapa media cetak maupun online menjadikannya headline dengan foto dan figur dirinya dengan sangat jelas.

Tak cukup sampai di situ, Irfan pun menjadi pemberitaan banyak stasiun TV, yang tentu membuat cerita tentang terjaringnya Irfan si pengemis tajir itu, juga sampai ke keluarga Irfan di Sukabumi .

“Malu karena keluarga tahunya saya kerja di Jakarta, bukan ngemis,” katanya. Irfan bahkan mengaku kapok dan tidak ingin mengemis lagi terlebih karena banyaknya pertanyaan dari keluarga dan kerabatnya di Sukabumi melalui pesan singkat, yang penasaran mengapa dirinya bisa sampai terjaring sebagai pengemis. Padahal sejak 2010 semua keluarganya mengira Irfan kerja dengan layak di Jakarta.

“Mau diem di rumah aja, kalau balik lagi ke Jakarta juga nanti pada mikir saya ngemis lagi. Mau ditaro di mana muka saya,” ujarnya.

Sambil menutup perbincangan Irfan juga mengungkapkan bahwa dirinya akan sangat senang apabila diberi kesempatan bisa membuka usaha yang lebih baik, seperti mimpinya membuka toko baju sendiri.

“Kalau ada yang mau bantuin modal, saya pengen banget buka toko baju,” tutupnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak