SUKABUMIUPDATE.COM - Sedikitnya ada tujuh titik daerah rawan tawuran pelajar di wilayah hukum Kepolisian Sektor (Polsek) Cicurug, Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi. Di titik-titik tersebut acapkali terjadinya aksi penghadangan, hingga akhirnya berujung bentrokan.
Tujuh titik rawan tawuran itu antara lain di sekitar Benda, tepatnya di dekat pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) Ades (Batu), kawasan Indolakto, Rumah Sakit Bhakti Medicare, Simpang Bangbayang, Simpang Cidahu, Lapangan Caringin, dan depan Kantor Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Perusahaan Listrik Negaara (PLN) Cicurug di daerah Caringin.
Kapolsek Cicurug Kompol Suhardiman menuturkan, saban hari di titik-titik itu pihaknya meningkatkan pengamanan terutama di jam masuk dan bubaran sekolah. Tindakan itu agar dapat meminimalisir aksi “brutal†kalangan pelajar.
“Belasan petugas disebar di titik-titik rawan tawuran itu. Selain untuk mengatur arus lalulintas, petugas itu sekaligus mengawasi pelajar jangan sampai terjadi tawuran. Kami juga melibatkan beberapa kalangan, mulai tokoh masyarakat, pemuda, dan guru,†kata mantan Kapolsek Karangtengah, Polres Cianjur ini kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/12).
Sementara itu, aksi tawuran pelajar yang kerapkali pecah membuat warga, terutama orangtua siswa resah. Pasalnya, belakangan terakhir aksi jalanan pelajar itu selalu membawa senjata tajam, berupa clurit, golok, hingga rantai bekas sepeda motor.
“Kami mendukung ditingkatkannya patroli. Kalau sudah ada kumpulan pelajar, kami suka takut terjadi tawuran. Soalnya sudah beberapa kali saya lihat mereka tawuran dengan membawa berbagai senjata tajam. Itu sangat mengerikan,†cetus Ade Komarudin (37), warga Cicurug.