Sejarah Singkat Kabupaten Sukabumi dari Era Kerajaan Sunda Hingga Saat Ini

Senin 28 November 2016, 07:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Kabupaten Sukabumi, berada pada koordinat: 106º49 - 107º bujur Timur (BT), 60º57 - 70º25 lintang Selatan (LS). Setelah ditemukannya Prasasti Sanghyang Tapak peninggalan Kerajaan Hindu dan Buddha di daerah Cibadak, terbukti kawasan ini sudah dihuni manusia sejak abad ke-9 M. Prasasti tersebut menyebut larangan penguasa Kerajaan Sunda kepada penduduk setempat menangkap ikan. Terdapat juga peninggalan sejarah lain yaitu Prasasti Pasir Datar (Cicantayan) namun tulisan prasasti tersebut belum diterjemahkan.

Pada masa kolonial Hindia Belanda, Kabupaten Sukabumi berada di bawah Kabupaten Cianjur, bagian dari Karesidenan Priangan. Pada 1776, Bupati Cianjur keenam Raden Noh Wiratanudatar VI membentuk kepatihan Tjikole, terdiri dari enam distrik yaitu Tjimahi, Tjitjoeroeg, Goenoengparang, Tjiheoelang, Djampangtengah, dan Djampangkoelon dengan pusat pemerintahan di Tjikole (Kota Sukabumi).

13 Januari 1815, Kepatihan Tjikole berubah menjadi Kepatihan Sukabumi, atas usulan ahli bedah Dr. Andries de Wilde, pemilik perkebunan kopi dan teh di Sukabumi. Nama "Soekabhoemi" berasal dari Bahasa Sansekerta, soeka berarti kesenangan, kesukaan, kebahagiaan, dan bhoemi berarti bumi atau tanah. Jadi Sukabumi memiliki arti, tanah yang disukai.

Kabupaten Sukabumi berdiri sejak ditetapkan Besluit Gubernur Jenderal Dirk Fock no. 71 tanggal 25 April 1921. Terpisah dari Kabupaten Cianjur sejak 1 Juni 1921, dengan bupati pertama adalah R. A. A. Soerianatabrata. Tahun 1923, Karesidenan Priangan dimekarkan tiga yaitu Priangan Barat berpusat di Sukabumi, Priangan Tengah di Bandung, dan Priangan Timur di Tasikmalaya.

Bupati kedua Sukabumi adalah R. A. A. Soeriadanoeningrat, memerintah sampai masa pendudukan Jepang. Hingga terjadi perombakan pembagian administratif di wilayah Jawa Barat, dengan membentuk lima karesidenan baru, yaitu Banten, Batavia, Bogor, Cirebon, dan Priangan.

Kabupaten Sukabumi sebelumnya merupakan bagian dari Karesidenan Priangan Barat, selanjutnya dimasukkan ke Bogor, karenanya wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi memiliki plat nomor kendaraan F.

Hindia Belanda takluk dari Jepang pada 8 Maret 1942, Karesidenan Priangan pun berganti nama menjadi Syukocan dengan kepala daerahnya Syukocanco. Kabupaten menjadi Ken, kepala daerahnya disebut Kenco. Kenco pertama Sukabumi R. A. A. Soeriadanoeningrat, wafat tahun 1942, lalu digantikan R. Tirta Soeyatna.

Setelah Indonesia merdeka, digelar musyawarah oleh Mr. R. Syamsoedin, Mr. Haroen, dan Dr. Aboe Hanifah, disepakati mengirim delegasi ke Karesidenan Bogor untuk mendesak pelaksanaan serah terima kekuasaan dari Jepang ke Indonesia. Jika gagal, akan ada aksi massa dari Badan Keamanan Rakyat, polisi, KNID, ulama, dan utusan daerah pada 1 Oktober 1945.

Gagalnya perundingan di Bogor, pada 1 Oktober 1945, menimbulkan aksi massa mengurung kantor Kempetai untuk membebaskan seluruh tahanan politik dan menyita persenjataan. Di Lapang Victoria (Sekarang Lapang Merdeka Kota Sukabumi) bendera Jepang diturunkan dan diganti Merah Putih. Kantor-kantor pemerintahan pendudukan Jepang pun berhasil direbut.

Dalam beberapa hari seluruh Kabupaten Sukabumi sudah dikuasai Pemerintah Republik Indonesia. Terjadi penggantian para pejabat Kewedanaan dan Kecamatan yang tidak pro dengan tokoh-tokoh pro-kemerdekaan.

Setelah berada di bawah kendali Pemerintahan Republik Indonesia, akhir 1945 Mr. Haroen diangkat sebagai Bupati Sukabumi pertama paska-kemerdekaan, sedangkan Mr. R. Syamsoedin menjadi Wali Kota Sukabumi. Istilah-istilah administratif pemerintahan Jepang sendiri diganti dengan istilah Indonesia, seperti Ken yang diubah menjadi Kabupaten. Tanggal 1 Oktober pun ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Sukabumi.

Kabupaten Sukabumi saat ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Aksi massa pada 1 Oktober 1945, ditetapkan sebagai hari lahir kabupaten ini. Saat ini, Kabupaten Sukabumi beribu kota Pelabuhanratu, luasnya 4.128 kilometer persegi, populasi 2.339.348 jiwa (2010), dan kepadatan 566,70. Jumlah desa di kabupaten ini 386, yang tersebar di 47 kecamatan. Mayoritas warganya menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa percakapan.

Kabupaten ini adalah terluas kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi di  (Jawa Timur). Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor di Utara, Cianjur di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Lebak di Barat. Dalam waktu dekat, kabupaten ini akan dimekarkan menjadi dua, kabupaten Sukabumi dan Sukabumi Utara yang meliputi 21 kecamatan. dari berbagai sumber

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi12 Februari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1, Penempatan di Wilayah Bandung Barat

Berikut Informasi Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Dibuka untuk Penempatan di Wilayah Bandung Barat.
Info Loker Jawa Barat Lulusan S1, Penempatan di Wilayah Bandung Barat. (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Nasional12 Februari 2025, 09:50 WIB

PHK di TVRI dan RRI Perburuk Kondisi Pers, AJI: Jangan Pukul Rata Pemangkasan Anggaran

PHK massal kontributor berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas konten.
(Ilustrasi) AJI menilai PHK terhadap kontributor RRI dan TVRI memperburuk kondisi pers. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life12 Februari 2025, 09:10 WIB

Ibadah Nisfu Syaban untuk Wanita Haid: Apa yang Bisa Dilakukan?

Nisfu Syaban adalah malam yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban dalam kalender Hijriyah. Malam ini dianggap sangat istimewa oleh umat Muslim, karena terdapat keutamaan dan berbagai amalan yang dianjurkan untuk dilakukan.
Ilustrasi Berdzikir, amalan yang sangat dianjurkan di setiap waktu, termasuk pada malam Nisfu Syaban (Sumber : Freepik/@rawpixel.com)
Sehat12 Februari 2025, 09:00 WIB

Panduan Berpuasa bagi Penderita Asam Lambung atau Maag di Bulan Ramadan

dr. Zaidul Akbar membagikan beberapa tips bagi penderita asam lambung yang akan berpuasa di bulan ramadan.
Ilustrasi - Puasa bukan halangan bagi penderita Asam Lambung. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik)
Life12 Februari 2025, 08:00 WIB

5 Kebutuhan Primer Setelah Menikah yang Harus Disiapkan Pengantin

Ada beberapa kebutuhan primer yang harus dipersiapkan untuk memastikan kehidupan setelah menikah berjalan dengan lancar dan harmonis.
Ilustrasi. Kebutuhan Primer Setelah Menikah yang Harus Disiapkan Pengantin (Sumber : Freepik/@tirachardz)
Food & Travel12 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Manisan Kedondong Pedas Manis, Menu Petis Ini Cocok Buat Lebaran!

Manisan Kedondong Pedas Manis. Menu petis ini cocok untuk penggemar rasa asam, pedas, dan manis di saat Hari Lebaran nanti!
Resep Manisan Kedondong Pedas Manis, Menu Petis yang Cocok Buat Lebaran. Foto: IG/@dapurwafda
Science12 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 12 Februari 2025, Sukabumi Potensi Berawan Sepanjang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 12 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 12 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@Kanenori)
Jawa Barat12 Februari 2025, 00:06 WIB

Bey Machmudin Minta Ormas Jaga Kondusivitas, Jangan Ganggu Investasi di Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta semua pihak menjaga iklim investasi di Jabar tetap kondusif.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. (Sumber Foto: Biro Adpim Pemprov Jabar)
Sukabumi11 Februari 2025, 22:51 WIB

Tanggapi Gelombang Penolakan Tambak Udang Pantai Minajaya, DPMPTSP Sukabumi Bakal Pertemukan Para Pihak

Gelombang penolakan terus muncul, terbaru sebanyak 775 warga menandatangani catatan penolakan terhadap rencana pembangunan tambak udang di Pantai Minajaya, Kabupaten Sukabumi.
Lokasi proyek tambak udang di sekitar Pantai Minajaya, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi11 Februari 2025, 22:25 WIB

Si Jago Merah Lalap Rumah Warga di Cimanggu Sukabumi, Kerugian Capai Rp40 Juta

Sebuah rumah panggung berbahan kayu milik Rustandi (47 tahun) di Kampung Batunggul, RT 02/01, Desa Karang Mekar, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi dilalap si jago merah pada Senin (10/2/2025)
Kebakaran rumah di Desa Karang Mekar, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, Senin (10/2/2025) | Foto : P2BK Cimanggu