SUKABUMIUPDATE.COM – Belajar musik sejak dini telah lama diyakini mampu meningkatkan kecerdasan emosional anak, memupuk rasa percaya diri, memiliki kepekaan sosial lebih baik dan melatih disiplin serta rasa sabar dari notasi-notasi lagu yang terdengar harmonis.
Ada bunyi melodis terdengar merdu di Gedung Djoeang 45, Kota sukabumi (26/11) akibat gesekan antara dawai dan busurnya, Victory milik Bond, kuartet biola asal Inggris dan Australia yang anggotanya terdiri dari Eos Chater, Gay-Yee, dan Tania Davis merupakan salah satu grup yang mampu memainkan biola dengan sentuhan instrumen modern dan memasukan unsur electronic music.
Bedanya, kali ini suara dawai itu datang dari biola yang dimainkan Aura, bocah sembilan tahun yang mahir menggesek busur, dan menghasilkan notasi melantunkan nada-nada indah Victory dengan minus one sebagai playback. Aura mampu tampil menghibur dalam konser kenaikan grade, Sukabumi Violin Community.
Disusul kemudian Kevin, lalu kwartet Defa, Nita, Aura dan Atta yang memainkan Canon of Rock secara Akustik. Mengusung tema The Real Young Generation and One Heart in Our Melody, Sukabumi Violin Community sukses mempertontonkan bakat-bakat muda Sukabumi, yang diharapkan menjadi cikal bakal violin besar seperti Idris Sardi, hal tersebut juga harapan Wali Kota Sukabumi Muhamad Muraz dalam sambutannya di hadapan sekira 300 penonton.
“Konser biola ini merupakan yang pertama di Sukabumi,†ungkap Dendi Kusmayandi, Ketua Sukabumi Violin Communtiy kepada sukabumiupdate.com.
Kecintaannya terhadap alat musik gesek ini melatarbelakangi terbentuknya komunitas pecinta musik biola. â€Alhamdulillah, ternyata sambutan Warga Sukabumi luar biasa, anak-anak pun bisa menyalurkan minat dan bakat terpendam mereka, dan rata-rata punya kemampuan yang mudah diasah,†imbuh Dendi.
Hal ini mematahkan anggapan biola merupakan instrumen musik yang sepi peminat, karena sulit dimainkan, sehingga tidak populer di kalangan masyarakat Sukabumi. Faktanya, Dendi kini mengasuh ratusan cikal bakal pemain biola usia empat hingga belasan tahun yang rata-rata memiliki antusiasme tinggi.
“Bermain musik gesek ini memiliki andil untuk menstimulasi kecerdasan anak-anak,†terang Dendi, menguatkan penelitian yang pernah dipubilkasikan Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry James Hudziak, yang mengatakan anak-anak yang terbiasa bermain biola atau piano tingkat kefokusannya meningkat, mampu mengontrol emosi serta mengurangi rasa khawatir mereka terhadap sesuatu.
“Sukabumi ini luar biasa, tidak hanya melahirkan bakat-bakat musikal yang sudah populer selama ini, tapi juga musik-musik yang spesifik seperti biola,†pungkas Dendi.