SUKABUMIUPDATE.COM - Aksi dari Aliansi Buruh Jawa Barat (ABJ) di Gedung Sate, Kota Bandung, berakhir Senin (21/11) malam, pukul 21.00 WIB. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan telah mengeluarkan surat keputusan (SK) tentang hasil rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi Jabar.
Besaran upah minimum kota dan kabupaten (UMK) se-Jabar tahun 2017 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8,25 persen. Kabupaten Pangandaran dengan UMK terendah sebesar Rp1.433.901,15. Sedangkan tertinggi adalah Kabupaten Karawang sebesar Rp3.605.272,00, atau selisih UMK tertinggi dan terendah sebesar Rp.2.171.370,85.
Untuk UMK rata-rata berdasarkan wilayah adalah, Priangan Timur Rp1.571.640,13, Ciayumajakuning Rp1.654.297,03, Bandung Raya Rp2.540.467,19, Bogor Raya Rp2.687.558,40, Wil Bekasi Raya Rp2.246.796,32.
Sedangkan UMK tahun 2017 untuk Kabupaten dan Kota di Provinsi Jabar adalah:
a. Kab.Majalengka Rp1.525.632,00
b. Kota Cirebon Rp1.741.682,96
c. Kab.Cirebon Rp1.723.578,15
d. Kab.Kuningan Rp1.477.352,70
e. Kab.Indramayu Rp1.803.239,33
f. Kab. Garut Rp1.358.909,00
g. Kab. Tasikmalaya Rp1.767.029,70
h. Kota Tasikmalaya Rp1.776.686.00
i. Kab.Ciamis Rp1.475.792, 00
j. Kota Banjar Rp1.437.522,11
k. Kab.Pangandaran Rp1.433.901,15
l. Kota Depok Rp3.297.489,00
m. Kab.Bogor Rp3.204.551,81
n. Kota Bogor Rp3.272.144,00
o. Kab.Sukabumi Rp2.376.558,39
p. Kab.Cianjur Rp1.989.115,00
q. Kota Sukabumi Rp1.985.494,00
r. Kota Bandung Rp2.843.662,55
s. Kab.Bandung Rp2.463.461,49
t. KBB Rp2.468.289.44
u. Kab Sumedang Rp2.463.461,49
v. Kota Cimahi Rp2.463.461,00.