Cerpen: Willing Love

Selasa 15 November 2016, 14:24 WIB

Oleh: Anisa Siti Rizkia

Hampir sepuluh tahun perjalanan pernikahanku dengan Jordan, lelaki yang usianya terpaut sembilan belas tahun lebih tua dariku. Meski pernikahan kami telah dikaruniai seorang putra yang sangat tampan dan lucu, tapi aku sama sekali tidak mencintainya.

Entah mengapa Jordan justru begitu mencintaiku, sebagai seorang suami dia sangat luar biasa, caranya bicara dan bersikap selalu membuatku merasa istimewa, tapi meski begitu tetap saja cinta tak kunjung tumbuh di hatiku, yang ada aku selalu membalasnya dengan perlakuan yang begitu buruk, bahkan tak jarang aku memperlihatkan sikap benci dan tak pernah  menghormatinya.

Jika bukan karena pengabdianku pada mendiang ibu, dan jika bukan karena kebaikan Jordan pada keluargaku di masa lalu, mungkin aku tak akan memilih hidup bersamanya saat ini, bahkan untuk mengenalnyapun aku tak mau. Tapi takdir mengantarku pada situasi ini, di mana aku harus menjadi istri dari seorang pria yang sama sekali tak pernah kukehendaki.

***

Sejak menikah dengan Jordan hidupku memang berkecukupan, dia kian tinggi mengangkatku dari situasi dan masa-masa sulit baik dalam segi finansial maupun strata sosial, aku yang kala itu hanya gadis remaja miskin, kini menjelma menjadi seorang sosialita dan memiliki kelas terpandang di masyarakat, aku kian dihormati dan disegani oleh berbagai kalangan, tapi tetap saja situasi itu tak kunjung membuat cinta tumbuh di hatiku.

Jordan memiliki karir yang sangat cemerlang, bisnis propertinya berkembang di banyak daerah. Karena itu dia bisa dengan mudah memberikan semua yang kuinginkan, bahkan barang-barang mewah dengan harga yang gilapun selalu dia upayakan untukku, aku tak pernah memperdulikan perjuangnya mencapai kesuksesan, yang kutahu Jordan memiliki harta yang berlimpah dan sudah sewajarnya aku ikut menikmatinya mengingat pengorbanan besarku sudah mau menikahinya.

***

Aku tak pernah memasak untuknya, atau menghidangkan secangkir kopi pun aku enggan. Semua pekerjaan rumahtangga dikerjakan oleh pembantu, tapi kadang untuk sarapan, Jordan selalu membuatnya sendiri, bahkan meng­hidangkannya untukku dan Ramon, putra semata wayang kami. Jordan memiliki tabiat yang baik, dia tak pernah memarahiku meski sudah kubuat kesal. Banyak kata-kata kasar yang keluar dari mulutku tapi tak kunjung membuatnya jenuh mengasihiku, dia bahkan terlampau memanjakanku.

Entah sampai kapan aku mampu mempertahankan hubungan ini, ka­dang aku didera lelah hidup seatap dengan suami yang bagiku tak lebih dari orang asing, wajahnya yang kian menua kadang membuatku merasa jauh lebih pantas menjadi anaknya daripada seorang istri.

***

Hari ini seperti biasa aku menghabiskan waktuku di salon langgananku bersama teman-teman, memanjakan diri sambil menunggu Ramon pulang sekolah karena aku yang selalu menjemputnya setiap hari, saat hendak membayar aku baru sadar jika dompetku tertinggal, segera kuraih ponsel dan mencari kontak Jordan, aku segera menghubunginya.

“Iya kenapa sayang?” sapa Jordan halus di ujung sana.

“Dompetku ketinggalan di kamar kayaknya, bisa ambilin?”

“Iya bisa, tapi papa tunggu jam istirahat ya, lagi meeting soalnya”

“Aku gak mau tau, pokoknya aku mau dompet aku sekarang.”

“Tapi sayang...”

Telpon sudah kuputus sebelum Jordan sempat menyelesaikan perkataanya. Begitulah sikapku terhadapnya, egois dan tak pernah memikirkan perasaanya. Tapi aku tak merasa bersalah, toh dia tak pernah protes dengan sikapku, berarti dia nyaman-nyaman saja, aku selalu berpikir begitu.

Dua jam berlalu, Jordan belum kunjung datang, padahal kantornya dengan rumah kami hanya mengabiskan waktu sekitar 10 menit dan menuju salon tempatku berada paling hanya butuh waktu setengah jam itupun bila sedang macet. Jordan membuatku naik pitam, segera kuraih ponsel dan kembali menghubunginya.

“Papa di mana sih? Mama udah waktunya jemput si Ramon nih.”

“Sebentar sayang, papa kena macet.”

“ Aku gak mau tau, papa harus cepet nyampe sini.”

“Ya sudah papa cari ojek saja ya.”

“Terserah, pokoknya sepuluh menit lagi harus nyampe.”

“Iya mah tapi mobil papa susah keluar dari jalur, di depan dan belakang banyak truk besar.”

“Bukannya kamu bilang itu  lagi macet kan? Nyalip dikit kenapa sih? Heran jadi laki penakut amat.”

Sial, di tengah ocehanku justru dia yang memutus telponnya. Aku semakin emosi dan kembali menelponnya tapi tak ada jawaban. Sampai sejam kemudian Jordan tak kunjung datang, Aku kembali menghubunginya dan ternyata bukan Jordan yang mengangkat telponku, tapi seorang wanita!

Aku semakin jengkel, banyak pertanyaan dengan segera menyentil benakku, wanita itu sedang apa bersama Jordan? Tak kusangka ternyata dia seorang dokter, dia mengabarkan suamiku sudah tiada karena nekat memutar arah dan melajukan mobilnya di jalur berlawanan hingga akhirnya terhantam sebuah truk dan meninggal di tempat.

Aku membisu, entah harus bicara apa. Aku hanya mengucapkan terima­ksih kepada dokter itu karena sudah mengabariku, akupun berjanji segera menjemput jasad Jordan pulang untuk mengurus pemakaman.

***

Jasad Jordan tergeletak di hadapanku, dikelilingi para tetangga yang datang melawat dan melangsungkan pengajian. Tak ada setetes tangispun diujung mataku, aku hanya mematung dengan bibir bergetar masih tak percaya ini terjadi, sementara di sampingku Ramon menangis sesenggukan. Perlahan kudekatkan wajahku pada Jordan.

Aku tak pernah menatap wajah Jordan dengan jarak sedekat ini, dia terlihat begitu tampan dan bersahaja, matanya terpejam begitu damai, aku langsung menyadari bahwa Jordan tak akan pernah kembali membuka matanya, seketika aku menjerit histeris, menangis meraung-raung lalu terkulai lemas di lantai, para pelawat dan anggota keluarga Jordan segera menenangkanku.

Jordan sudah dikuburkan, air mata masih berlinang di balik kaca mata hitamku, kini Jordan bersemayam di balik gundukan tanah itu, kuraba batu nisan yang mengeja namanya, ya Tuhan, aku baru menyadari bahwa aku begitu mencintainya.

Aku menggenggam erat tangan Ramon, dia hadiah sekaligus kenang­an terindah yang telah Jordan berikan dalam pernikahan kami, entah apa yang berkecamuk dalam hati Ramon menyadari kini dia telah menjadi anak yatim, dan aku ibu durhaka yang sudah membuat ayahnya meninggal dengan tragis.

***

Masa berkabungku tak kunjung usai, aku lebih banyak menghabiskan sepanjang hariku dengan menangis di kamar. Sampai pada hari ke sembilan Jordan meninggal, seorang notaris mendatangi kediamanku, dengan malas kupersilakan dia masuk.

Notaris itu memberikan begitu banyak dokumen bisnis milik Jordan yang sudah dibalik namakan atas namaku, juga berbagai macam klaim tabungan dan asuransi yang sudah Jordan siapkan untuk masa depanku dan Ramon.Selama ini Jordan menyiapkan semua sejauh itu.

“Semua sudah dipersiapkan oleh bapak Jordan dengan sangat baik, pantas saja ibu terlihat begitu terpukul atas kepergian beliau, bapak memang pria yang sangat mencintai keluarga,” ucap Notaris itu

“Kami memang saling mencintai, terlalu saling mencintai,” jawabku getir.

“Silakan dibuka bu, semua uang milik bapak sudah dicairkan. Dan ini ada surat juga.”

Aku kembali dibuat mematung oleh Jordan, rupanya kematian hanya membuat jasadnya berpindah tempat, tapi tidak dengan hati dan cintanya padaku, dia masih begitu mencintaiku bahkan setelah kepergiannyapun dia masih menyediakan cintanya untuk masa depanku.

Aku bodoh, aku terlambat mensyukuri kehadiran Jordan dalam hidupku selama ini, tapi aku berjanji akan menebusnya, aku akan selalu mencintainya dan tidak akan pernah membagi cintaku pada siapapun lagi di masa depan, sampai Tuhan memanggilku dan mempertemukanku kembali dengan Jordan di kehidupan selanjutnya.

***

Surat dari Jordan:

Virna sayang, maaf aku perginya mendadak..tapi kamu jangan takut aku sudah mempersiapkan diri

Maaf selama ini aku selalu merepotkan dan membuatmu kesal, semua karena keterbatasanku

Aku mencintaimu lebih dari yang bisa kamu bayangkan, terimaksih sudah mau menemaniku

Aku tau kamu istri yang baik, mungkin kamu belum sempat menunjukannya

Aku tetap mencintaimu, aku titip Ramon ya sayang..jaga dia seperti aku selalu menjagamu

Sampaikan padanya bahwa aku juga sangat mencintainya.

With Love

Jordan Adiyaksa.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih27 November 2024, 17:26 WIB

Pilgub Jabar 2024: Dedi Mulyadi Menang Telak di TPS Prabowo, Raih 295 Suara

Diketahui Presiden Prabowo Subianto mencoblos di TPS 008 Bojong Koneng, Kabupaten Bogor. Dia ikut memilih gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor.
Paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan saat debat publik terakhir Pilgub Jabar 2024. (Sumber : Youtube KPU)
Musik27 November 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Ice On My Teeth ATEEZ yang Debut di Billboard

Boygrup ATEEZ baru saja comeback dengan merilis lagu Ice On My Teeth yang merupakan bagian dari mini album ke-11 mereka GOLDEN HOUR: Part 2
Lirik Lagu Ice On My Teeth ATEEZ yang debut di Billboard Top 200 (Sumber : Instagram/@ateez_official_)
Entertainment27 November 2024, 16:00 WIB

V BTS Bakal Berkolaborasi dengan Park Hyo Sin untuk Lagu Winter Ahead

Member BTS, V akan merilis single terbaru berjudul Winter Ahead yang berkolaborasi dengan penyanyi ternama Park Hyo Shin pada Jumat, 29 November 2024.
V BTS Bakal Berkolaborasi dengan Park Hyo Sin untuk Lagu Winter Ahead (Sumber : Instagram/@thv)
Food & Travel27 November 2024, 15:00 WIB

Gunung Sagara: Cocok Bagi Pendaki Pemula dengan Panorama Lautan Awan dan Talaga Bodas

Gunung Sagara adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam sambil menantang diri sendiri.
Dengan pemandangan yang menakjubkan, udara yang segar, dan suasana yang tenang, Gunung Sagara akan memberikan pengalaman pendakian yang tak terlupakan. (Sumber : Instagram/@bc_sagaraviatajur/@yadiml).
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Cawabup Sukabumi Andreas Gunakan Hak Pilih di TPS 14 Jayabakti Cidahu

Setelah menyalurkan hak suaranya, Andreas menyampaikan apresiasi terhadap tahapan Pilkada yang berjalan sesuai aturan.
Cawabup Sukabumi Andreas didampingi istrinya mencoblos di TPS 14 Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 14:59 WIB

Zainul Salurkan Hak Pilih Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di TPS Depan Rumah

Cawabup Sukabumi H. Zainul S nyoblos didampingi sang istri di TPS depan rumahnya di Desa Warnasari Kabupaten Sukabumi.
Cawabup Sukabumi Zainul didampingi istrinya mencoblos di TPS depan rumahnya. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi27 November 2024, 14:59 WIB

Bupati Marwan: Masalah Pangan Jadi Tantangan Pemimpin Baru Kabupaten Sukabumi

Menurut Marwan siapa figur yang dipilih dan dipercaya rakyat untuk Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat lima tahun mendatang akan menghadapi tantangan tersebut.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap pemimpin baru hasil pilkada 2024 fokus masalah pangan (Sumber: su/fit)
DPRD Kab. Sukabumi27 November 2024, 14:32 WIB

Ketua DPRD Gunakan Hak Suara Pilkada 2024 di TPS Sagaranten Sukabumi

Budi mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali bersama istrinya, Santi Sulastri. | Foto: Istimewa
Musik27 November 2024, 14:00 WIB

Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024

Acara penghargaan asal Korea Selatan, Melon Music Awards atau MMA akan kembali hadir tahun ini dan bakal diselenggarakan pada Sabtu, 30 November 2024 di INSPIRE Arena, Incheon.
Digelar November Tahun Ini, Berikut Daftar Nominasi Melon Music Awards 2024 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 13:40 WIB

Bukan Film Vampire China, Nyoblos Pilkada 2024 di TPS 8 Nyomplong Kota Sukabumi

Ketua KPPS di TPS 8, Kiki Suryanto mengatakan nuansa oriental itu sengaja dihadirkan mengingat TPS tepat berada di jalan Pajagalan tepatnya di Odeon yang juga dikenal sebagai kompleks orang tionghoa.
TPS 8 Nyomplong Warudoyong Kota Sukabumi bernuansa china town (Sumber: su/awal)