SUKABUMIUPDATE.COM  – Sudah jatuh tertimpa tangga, bocah malang yang mengalami kelumpuhan sejak kecil ini, kini mengindap penyakit kulit aneh, kulit punggung dan wajahnya melepuh bak kulit nangka. Ini dialami bocah perempuan Ratih Indriani (13), warga Kampung Cipancer RT 08/08, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Encep (42) dan Eli (41) ini, alami sakit lumpuh sejak lahir. Menurut Ence selama lima tahun terakhir ini, putrinya mengalami sesak nafas dan batuk berdarah, bahkan penderitaan Ratih bertambah dengan penyakit kulit langka sejak selama dua tahun silam.
"Kalau lumpuh memang dari lahir, tetapi kalau sesak dada sama batuk darah, baru lima tahun terakhir ini. Kata dokter yang dulu periksa, kena paru-paru," ujarnya kepada sukabumiupdate.com di Badan Umum Layanan Daerah (BLUD) R. Syamsudin SH. Atau Bunut, Selasa (15/11) sore, pukul 16.00 Wib.
Belum sembuh dengan sakit paru-parunya tersebut, Rtaih alami gatal-gatal yang mengakibatkan luka seperti melepuh dibagian punggung dan pipi kirinya. Kondisi ini membuat kulit Ratih lebam menghitam dan kasar seperti kulit nangka.
Kemiskinan yang melilit membuat Encep tak mampu membawa Ratih berobat. Ratih pernah mendapat perawatan medis gratis dari dokter militer Amerika saat berkunjug ke Jampang Tengah namun penyakit anaknya ini pun tak kunjung sembuh.
Encep akhirnya mengobati anaknya tersebut dengan obat-obatan herbal yang ia temui di hutan. "Kalau berobat bayarnya mahal. Udah gitu jarak dari rumah ke Puskesmas Jampang Tengah lumayan jauh, belum lagi jalannya licin dan terjal. Kasihan kalau anak saya harus bolak-balik ke Puskesmas," terangnya.
Puskesmas Jampang Tengah akhirnya merujuk Ratih ke rumah sakit, namun kondisi jalan yang berat, membuat ambulance sulit menjangkaunya. Hari ini Ratih berhasil dibawa ke Bunut berkat bantuan komunitas Landover Sukabumi.
"Alhamdulilah tadi ada yang bersedia nganterin kami ke Bunut. Berangkat jam delapan pagi, dan sampai jam empat sore, karena memang jalannya masih tanah dan licin," imbuhnya.
Encep berharap putrinya segera sembuh dan normal seperti anak lainnya. "Mudah-mudahan setelah dirujuk anak saya bisa sembuh. Kalau fisik sih memang dari lahir, enggak apa-apa, yang penting sakit paru-paru sama dikulitnya ini segera sembuh. Kasihan Ratih suka mengeluh sakit terus," ucapnya.
Dokter umum di BLUD R. Syamsudin, SH. Dinnar Fahlavi mengatakan, pasien sedang dalam pemeriksaan. "Kita sudah mendengar keluhannya, seperti sesak dada sama batuk berdarah, dan dulunya sempat alami kejang-kejang. Saat ini masih kita periksa, kita tunggu hasilnya nanti," pungkasnya.