SUKABUMIUPDATE.COM - Palabuhanratu merupakan wilayah pertama ditemukannya penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2004 silam. Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi Asep Suherman, di sela Sosialisasi Peduli HIV/AIDS kepada nelayan Palabuhanratu, di Aula Balai Pertemuan Nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Senin (14/11).
"Di Kabupaten Sukabumi mulai mendata tahun 2004 dan pertama ditemukan HIV/AIDS ini di wilayah Palabuhanaratu. Kalau di Indonesia kan di Bali tahun 1997," kata Asep Suherman kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/11).
Asep menambahkan meski di tahun 2016 ini ada penurunan jumlah penderita AIDS di Kabupaten Sukahumi namun dirinya berharap bisa sebanyak mungkin. "Kami harap bisa terhindar, jika nelayan sudah tahu dan mengerti bahayanya sehingga nantinya mau dan mampu untuk melakukan pencegahan," tuturnya.
Hasil pendataan pihaknya dari Januari sampai Nopember tahun ini, Asep mengungkap ada 86 orang penderita yang positif, grafiknya menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 105 orang. "Semoga saja jumlahnya tidak bertambah, sebab kalau di total masih terbilang tinggi yakni 575 penderita," kata Asep.
Lebih lanjut Asep mengatakan, semua wilayah di Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah yang rawan terjangkit virus tersebut. Meski demikian bila diurut per kecamatan, tertinggi adalah kecamatan Cisaat, Cibadak, Sukabumi, Sukaraja, dan Palabuhanratu.
Sementara, Asisten Sektretaris KPA Kabupaten Sukabumi Dadang Sucipta mengatakan kegiatan ini dilakukan serentak ditiga tempat yakni Palabuhanratu, Cisolok dan Ujunggenteng dengan target peserta 300 nelayan.
"Untuk hari ini hanya sosialisasi dan tes kesehatan kepada Nelayan. Nanti puncaknya hari Rabu (16/11), akan diresmikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Palabuhanratu sebagai Perawatan Dukungan untuk Pengobatan HIV Aids (RS PDP)," pungkasnya.