SUKABUMIUPDATE.COM - Drone atau pesawat tanpa awak NRIST S-70, yang ditemukan secara tidak sengaja oleh nelayan di sekitar perairan muara Cimandiri, Palabuhanratu, Selasa (8/11) pagi, ternyata milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
NRIST S-70 buatan Cina ini, memang menjadi target latihan perang antidrone yang digelar TNI AU di kawasan Pantai Cipatuguran, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (19/08) lalu.
“Ya kita kemaren pagi dapat informasi dari nelayan menemukan bangkai drone yang dulu digunakan latihan oleh rekan-rekan TNI AU di sekitar pantai Palabuhanratu,†jelas Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi AKBP M Ngajib kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/11).
Pesawat tanpa awak ini menurut Ngajib ditemukan di sekitar muara Cimandiri, kemudian dibawa oleh nelayan ke kawasan Dermaga Palabuhanratu. “Sudah ditangani dan diamankan oleh rekan-rekan dari TNI,†lanjutnya.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya. Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU akan melakukan uji coba peluru kendali atau rudal anti drone di sekitar perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dasar latihan adalah Telegram Komandan Korps Pasukan Khas (Dankorpaskhas) Nomor T/1125/2016, tanggal 8 September 2016 tentang Perintah Penyiapan Personel beserta peralatan dalam rangka mendukung kegiatan Fire Power Demo Latihan Angkasa Yudha Tahun 2016.
Latihan berlangsung Sabtu sampai dengan Selasa, 17-20 September 2016, bertempat di Pantai Cipatuguran, samping Jety PLTU 2 Jawa Barat, di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Penelusuran sukabumiupdate.com, drone yang ditemukan nelayan ini, memang menjadi target rudal. Drone NRIST S-70 milik TNI AU ini, salah satu fungsinya untuk mengukur kinerja rudal MANPADS (Man Portable Air Defence Systems) QW-3, Korps Paskhas TNI AU.
Drone jenis S-70 diproduksi NRIST (Nanjing Research Institute of Simulation Technology). Dengan kendali remote control, S-70 dapat terbang hingga jangkauan maksimum 30 kilometer.
Berlaku sebagai target drone untuk rudal hanud, S-70 punya kecepatan 300 km per jam. S-70 diluncurkan dengan menggunakan daya dorong catapult yang berada pada bagian bawah fuselage.
Drone juga dilengkapi dengan GPS sehingga setiap manuver pesawat dapat termonitor pada layar komputer di GCS (Ground Control Station).