SUKABUMIUPDATE.COM - Data Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan, sebanyak 119 orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berasal dari daerah tersebut meninggal dunia.
"Data meninggalnya pengidap penyakit yang belum ada obatnya ini sejak 2014 hingga 2015, untuk 2016 ini kami masih melakukan pendataan, tetapi dipastikan pada tahun ini jumlahnya meningkat," kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman, Kamis (3/11).
Menurutnya, untuk total jumlah pengidap HIV dan AIDS hingga 2015 mencapai 575 orang dan untuk tahun ini pihaknya menemukan ada 84 kasus baru sehingga jika ditotalkan hingga Oktober 2016 pengidap penyakit yang belum ada obatnya ini mencapai 659 orang.
Hingga saat ini mayoritas penderitanya adalah orang yang berperilaku rawan tertular seperti lelaki seks lelaki (LSL) atau gay, wanita pekerja seks (WPS), pria pelanggan WPS dan Waria, pengguna narkoba suntik (penasun), ibu rumah tangga, bahkan ada juga balita.
Adapun sebarannya seperti di Kecamatan Surade, Cisaat, Cikembar, Palabuhanratu, Cirenghas, Kadudampit, Ciracap, Lengkong, Cidahu, Cibitung, Kalibunder, Cicurug, dan Sukabumi.
"Untuk tahun ini, kasus temuan baru mayoritas ditemukan di wilayah Selatan atau daerah wisata dan di wilayah Utara Kabupaten Sukabumi yang merupakan daerah industri," tambah Asep.
Sementara, Pengelola Progam, Monitoring dan Evaluasi KPA Kabupaten Sukabumi Dian Hendayana mengatakan dalam melakukan pendataan terhadap warga yang tertular HIV pihaknya akan lebih gencar, karena banyak kasus baru yang ditermukan ternyata di penderitanya tidak mengetahui bahwa dirinya sudah terjangkit HIV.
"Maka dari itu, kami selalu mengimbau kepada warga untuk membiasakan memeriksakan kesehatannya secara rutin, apalagi mereka yang aktivitasnya rawan tertular penyakit yang belum ada obatnya ini," katanya.