SUKABUMIUPDATE.COM - Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cibadak (Smandak), Kabupaten Sukabumi, sepakat menolak pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba (narkotika dan obat terlarang).
Sikap ini dideklarasikan dalam sosialisasi Generasi Berencana Ceria (Genre Ceria), Rabu (26/10) kemarin, yang dihadiri anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ribka Tjiptaning, dan Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Ida IndrawatiIda Indrawati.
Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepedulian remaja terhadap pentingnya merencanakan masa depan dengan baik dan matang. Menurut Ida Indrawati, kegiatan edukasi seperti ini penting dilakukan dan ditanamkan sejak awal pada generasi muda.
â€Tujuannya agar pernikahan dini jangan sampai terjadi yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat kelahiran yang harus ditekan,†ungkap Ida.
Sementara itu, Ribka Tjiptaning mengatakan, cara untuk menjadi generasi berencana adalah dengan menunda pernikahan hingga umur 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Sebagaimana diketahui, Sukabumi salah satu kabupaten di Indonesia yang menduduki peringkat kedua pemasok tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan ke luar negeri. Menurut Ribka, rendahnya tingkat kehidupan ekonomi menyebabkan perempuan Sukabumi relatif banyak yang bekerja di luar negeri.
“Selain itu pernikahan dini menjadi salah satu penyebab buruknya tingkat kesejahteraan akibat tidak stabilnya pendapatan rumah tangga muda, karena belum siap,†jelas Ribka.
Ribka mengajak ratusan siswa-siswi Smandak agar tetap semangat dan tidak putus asa seandainya mengalami kegagalan. “Manusia diciptakan Tuhan tidak ada yang tidak mengalami kegagalan tergantung ketekunan manusianya,†pungkasnya.