SUKABUMIUPDATE.COM - Tidak Jelasnya respon Bupati Sukabumi soal kemacetan, membuat aktivis Forum Masyarakat Lalu Lintas (Formalitas) kembali angkat bicara. Juru bicara Formalitas Kurniawan merasa aneh dengan cara berpikir Marwan Hamami yang mengedepankan faktor mentalitas masyarakat sebagai penyebab kemacetan di Kabupaten Sukabumi.
“Kemudian menuding masyarakat jangan hanya ngomong, ini kesannya mencari pembenaran. Soal kemacetan ini membutuhkan solusi bukan mencari siapa yang bersalah,†jelas Kurniawan kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon, Kamis (27/10).
Kurniawan menerangkan, kalau mencari siapa yang salah, seharusnya orang nomor satu di Kabuten Sukabumi ini intropeksi diri. Ia menilai ada banyak peran pemerintah daerah yang gagal sehingga kemacetan Sukabumi kian hari semakin parah.
“Kita tidak mau merinci apa saja, Bupati harusnya tau,†tuturnya.
Menurut Kurniawan Bupati Sukabumi berpikir mundur dan terkesan anti kritik. “Harusnya Bupati tanggap ini bukan keluhan kami lembaga, tapi tanya ke masyarakat Sukabumi, ini keluhan ratusan ribu masyarakat yang setiap hari harus berhadapan dengan kemacetan,†tegasnya.
Bupati mestinya melihat seberapa besar kerugian masyarakat pengguna jalan. Dari sisi ekonomi, lingkungan, waktu, dan lain-lain. ketika itu dipikirkan, maka kebijakan apa yang harus dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten.
Tak hanya bupati, Kurniawan juga mengkirtis Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi yang dinilai mati gaya. “Belum pernah terdengar dinas perhubungan melakukan upaya real dalam menangani kemacetan ini, coba lihat bagaimana aturan kendaraan-kendaraan besar bisa lewat kapan saja, tidak ada pengaturan waktu,†sindir Kurniawan.
Kurniawan yang pernah menjabat sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sukabumi ini menegaskan, Formalitas tidak akan berhenti mendorong pemerintah terkait pembenahan kemacetan.