SUKABUMIUPDATE.COM - Kasus BN (11) warga Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, pasien penyandang autis low functioning yang diduga dianiaya saat menjalani terapi di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.
"Kami masih melakukan penyelidikan dugaan kasus penganiayaan tersebut dan belum tentu itu tindakan dari pihak kami, kasus ini masih dalam proses penyelidikan," kata Direktur Utama RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi Bahrul Anwar, kepada sukabumiupdate.com, Senin (24/10).
Pihaknya belum bisa berkomentar banyak tentang kasus anak yang diduga mendapat penganiyayaan selama berada di rumah sakit tersebut.
"Jika benar dari kami yang melakukan penganiyayaan tersebut, kami akan menindak lanjuti ke proses hukum, bahkan akan diberikan sanksi," singkat Bahrul.
Sebelumnya diberitakan media yang sama, seorang anak penyandang autis BN yang tengah menjalani terapi di ruang Isolasi Kemuning, RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi atau Bunut, diduga menjadi korban penganiayaan. Akibatnya, ia alami memar di bagian pipi kiri, serta lengannya penuh dengan luka bekas cakaran.
"Saya tidak terima anak saya menjadi seperti ini, saya titipkan BN di Bunut untuk menjalani terapi, tetapi kenapa jadi korban penganiyaan," kata ibu kandung korban, yang namanya minta dirahasiakan NK (54), kepada sukabumiupdate.com, Minggu (23/10). NK merupakan seorang pensiunan guru pegawa neger sipil (PNS) Golongan III A di Kota Sukabumi.
Selengkapnya baca: https://sukabumiupdate.com/berita-bocah-autis-di-sukabumi-diduga-dianiaya-saat-jalani-terapi-ibu-korban-minta-visum-.html