SUKABUMIUPDATE.COM - Satu keluarga di Kampung Ciparigi RT 02/04, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, yang diisi tiga jiwa yakni pasangan suami istri Dahrim (60) dan Yati (58) serta cucunya Ayu Elawati (6) tertipu progam bedah rumah.
Darmin mengatakan pada 2012 lalu, pernah ada petugas yang mendata, namun ia tidak bisa memastikan siapa dan dari instansi mana. Yang jelas menurut Darmin, dari penampilan, orang tersebut mirip pegawai pemerintahan. Orang tersebut menjanjikan progam rehab rumah dari pemerintah. Namun sampai saat ini tidak ada realisasi. Padahal pada saat pendataan rumah, dirinya pernah dimintai biaya sebesar Rp300 ribu.Â
Karena berharap besar rumahnya akan diperbaiki pemerintah, uang yang diperoleh dari hasil banting tulangnya pun, diserahkan Darmin. Namun hingga kini, uang tidak lagi kembali, dan progam yang dijanjikan pun tidak kunjung terealisasi.
Keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu) tersebut, hanya mendapatkan progam bantuan dari pemerintah yakni BPJS Kesehatan, sementara progam lainnya, tidak ia dapatkan.
"Cucu saya, ibunya meninggal satu tahun lalu. Bapaknya pergi entah ke mana sampai sekarang tidak pernah datang lagi, sehingga seluruh kebutuhannya, saya yang menanggung," kata Darhim kepada sukabumiupdate.com. Kamis (13/10).
Untuk kebutuhan hidup, ia mencari nafkah sebisanya, yang penting bisa makan dan menyekolahkan cucunya yang duduk di bangku Kelas I Sekolah Dasar (SD) Negeri Puncaktugu, Desa Pabuaran.
"Saya tidak banyak berharap yang terpenting kebutuhan keluarga bisa tercukupi walau untuk mencari nafkah saya harus pontang-panting banting tulang. Paling tidak, pulang ke rumah membawa beras," katanya.