SUKABUMIUPDATE.COM - Warga Kampung Cileles, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, mampu membuat alat pendeteksi perubahan iklim atau klimatologi yang bisa memantau kecepatan angin, curah hujan, terik matahari, serta suhu udara.
Alat tersebut setiap harinya memberikan informasi cuaca yang terjadi di Kota Sukabumi. Selain itu, alat klimatologi mini ini juga berfungsi untuk mengantisipasi potensi banjir dan angin puting beliung jika terjadi curah hujan yang tinggi.
Alat tersebut dilengkapi pengukur intensitas sinar matahari atau ombrometer, pendeteksi curah hujan, pengukur suhu, pengukur kelembaban udara, dan pendeteksi kecepatan angin atau anemometer.
Dengan menggunakan alat ini, perubahan iklim yang terjadi di Kota Sukabumi bisa terdeteksi, bahkan yang paling penting alat ini juga mampu mengantisipasi bencana alam, di antaranya puting beliung dan banjir.
"Jika gelombang angin cukup kencang operator akan memberikan informasi langsung melalui pengeras suara, serta warga diimbau untuk siaga jika terjadi bencana," kata tokoh masyarakat Kampung Cileles, Paedullah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/10).
Menurutnya, klimatologi mini ini dirasakan warga sekitar sangat bermanfaat, karena informasi setiap perubahan iklim akan termonitor setiap harinya.
Sementara Kepala Seksi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kantor Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Frendy Yuwono mengatakan, kampung Cileles berhasil mengembangkan sumber daya alam sekitar, sehingga Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI memberikan penghargaan berupa alat pendeteksi perubahan iklim pada 2015 lalu.