SUKABUMIUPDATE.COM - Warga Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, diimbau untuk mewaspadai terjadinya banjir susulan pascajebolnya tanggul Sungai Tegalpari RT 03/08, Kamis (5/10).
Lurah Gunungpuyuh Tri Hastuti yang meninjau langsung ke lokasi jebolnya tanggul Sungai Tegalpari tersebut, meminta kepada warga untuk bersabar dan tetap waspada karena hujan deras masih berpotensi turun di Kota Sukabumi.
"Kami sudah mendengar keluhan dari masyarakat sekitar, terkait jebolnya tanggul tersebut. Warga khawatir jika turun hujan deras maka air sungai bisa masuk ke permukiman masyarakat," kata Hastuti kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/10).
Menurutnya, jebolnya tanggul Sungai Tegalpari bukan pertama kalinya terjadi, mulai dari hulu dan hilir sungai juga ada bagian yang jebol akibat hujan deras yang terjadi pekan lalu, terlihat dari tambalan sementara dari kayu dan karung berisi tanah untuk menahan air sungai tersebut.
Meskipun pada musibah tersebut tidak memakan korban jiwa dan kerusakan pemukiman warga, kerusakan talud saluran irigasi Tegalpari dengan diameter kurang lebih 4-5 meter ini, menimbulkan kerugian materil sekitar Rp20 juta.
"Kami sudah berkoordinasi dengan intansi terkait untuk segera memperbaikinya," tambahnya.
Sementara, Kasi Trantib Kecamatan Gunung Puyuh, Nandar Sudrajat Sanusi mengatakan penanganan awal sudah dilakukan oleh warga sekitar dan Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, dengan melakukan penambalan seadanya dan pada Senin (10/10).
"Kita juga sudah membuat keterangan tertulis berikut dokumen foto serta pengajuan pembangunan talud, kepada pemerintah dan intansi terkait agar segera direspon, karena jika dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan tanggul sungai ini akan kembali jebol dan menghambat aktivitas warga yang memanfaatkan aliran Sungai Tegalpari," jelasnya.
Nandar juga menghimbau kepada seluruh Ketua Rukun Warga (RW) se-Kecamatan Gunungpuyuh untuk mengingatkan kepada warganya agar berhati-hati, serta melakukan antisipasi bahaya tanah longsor dan banjir saat musim hujan terutama di daerah yang rawan longsor.