SUKABUMIUPDATE.COM - Permintaan maaf Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kepada umat Islam, karena dinilai menistakan salah satu ayat Alquran (Al Maidah: 51- red), disambut rasa syukur oleh kader Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) di Kota Sukabumi.
Walaupun tidak ada urusan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, kader PDIP di daerah mengaku letih menjawab dan mengklarifikasi masyarakat khususnya konstituen mereka yang ikut marah karena ulah Ahok.
Hal ini dituturkan Ketua DPC PDIP Kota Sukabumi, Tatan Kustandi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/10). “Alhamdulilah Ahok sadar. Saya capek menjawab dan mengklarifikasi kecaman dari konstituen yang marah dengan ulah Ahok yang dianggap menistakan Alquran. Saya berharap permintaan maaf ini bisa meredakan kemarahan pendukung PDIP dari kalangan muslim di Sukabumi,†ungkap Tatan di ruang kerja sebagai wakil ketua DPRD Kota Sukabumi.
Tak hanya konstituen yang marah dengan omongan Gubenur DKI Jakarta dalam kunjungan kerjanya ke kepulauan seribu yang berujung masalah. Menurut Tatan ada pengurus PDIP Kota Sukabumi yang mengancam melepas baju merah (keluar-red), jika Ahok tak segera minta maaf pada umat Muslim di seluruh dunia.
“Ada ketua PAC yang datang ke rumah minta di sampaikan omongan ke bu Mega, dan mengancam akan keluar dari PDIP jika Ahok tidak meminta maaf. Sampai sekarang jas PDIP dan kartu anggotanya masih di rumah saya,†lanjutnya.
Polemik penistaan Alquran yang dilakukan Ahok memang menyedot perhatian publik nasional, tak hanya warga DKI Jakarta yang akan menggelar Pilkada. Tatan berharap kader dan konstituen PDIP menyudahi berpolemik dan kembali fokus memperjuangan masyarakat di Sukabumi.
“Efeknya luar biasa. Saya dan kader PDIP Kota Sukabumi berharap Ahok fokus bekerja menyelesaikan permasalahan di Jakarta, dare pada ikut perang opini. Jangan terpancing, kerja saja karena memang masih punya tanggung jawab sebagai pimpinan DKI Jakarta hingga Oktober 2017 mendatang,†pungkasnya.