SUKABUMIUPDATE.COM - Keberadaan anak jalanan (anjal) baik gelandangan dan pengamen di Kabupaten Sukabumi makin marak dan liar. Perilaku anjal tak terkontrol, mabuk, memalak uang dan membajak kendaraan tumpangan gratis, menimbulkan keresahan masyarakat.
Ironisnya, fenomena anak-anak jalanan ini tidak pernah mampu diselesaikan oleh Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, dalam hal ini Dinas Sosial atau lembaga terkait. "Kami khawatir peningkatan jumlah anjal menimbulkan dalam negatif. Saat ini makin banyak anjal di bawah umur, ini mengkhawatirkan,†ungkap Aryadi Nugraha warga Cibadak, Senin (10/10).
Aryadi berharap agar Pemkab serius mengatasi masalah ini, karena terindikasi adanya perekrutan anak-anak di bawah umur dari keluarga miskin dan broken home untuk masuk dalam gerombolan anak jalanan.
“Perlu semua pihak turun agar masa depan generasi kita bisa lebih baik. Apalagi serangan peredaran narkoba kian hari makin menggila, dan masuk hampir ke semua lini, termasuk anjal," ungkapnya
Kondisi ini diakui Camat Cibadak Ahmad Rivai. Menurutnya, keberadaan anjal dan orang gila sebelumnya sudah ditangani bersama komponen lain, namun seiring waktu kondisi ini kembali marak.
"Butuh upaya maksimal dan kerja bareng khususnya dorongan dari Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Upaya pernah kita lakukan, tapi persoalan ini kembali timbul," ujar Rivai melalui telepon selular.
Sementara pantauan sukabumuupdate.com di daerah ibu kota kecamatan seperti Kecamatan Cicurug, Parungkuda, Cibadak hingga Cisaat jumlah anak jalanan dan orang gila kian hari terus bertambah.