SUKABUMIUPDATE.COM – Sejumlah isu penting di Sukabumi mewarnai pemberitaan sukabumiupdate.com dalam dua hari terakhir ini. Terungkapnya seorang pemuda di Kabupaten Sukabumi yang hidup dalam kerangkeng memicu pertanyaan serius tentang kepedulian Pemda Kabupaten Sukabumi kepada warganya.
Selain itu, mengendapnya kasus dugaan pengambilan air ilegal oleh produsen Aqua Sukabumi di pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, juga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada kinerja aparat Pemda. Puncaknya, sejumlah tokoh masyarakat mengancam akan memisahkan diri dari Kabupaten Sukabumi karena merasa tidak dipedulikan.
Berikut lima berita terkait yang mungkin sempat Anda lewatkan.
1. Â Desy Ratnasari Utus Staf Kunjungi Pemuda Miskin di Bojonghaur Sukabumi yang Hidup Dalam Kerangkeng, Pemkab Kemana?
Respon cepat ditunjukkan oleh Legislator RI asal Sukabumi, Desy Ratnasari setelah mengetahui ada warga Kabupaten Sukabumi yang hidup dalam kerangkeng. Rabu (5/10) pagi staf khusus Desy ratnasari berkunjung ke rumah keluarga Syahid di Kampung Bojonghaur 01/01, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Â BACA SELENGKAPNYAÂ Â BACA JUGA BERITA: Gara-Gara Miskin, Warga Bojonghaur Sukabumi Hidup Dalam Kerangkeng
Â
Â
2. Menguapnya Kasus Aqua Picu Reaksi Dewan
Kasus dugaan pengambilan air ilegal oleh produsen Aqua Sukabumi saat ini mengendap di pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Setidaknya itulah sanggahan pimpinan DPRD saat ditanya bagaimana kelanjutan kasus yang cukup menarik perhatian publik di Sukabumi beberapa waktu lalu. BACA SELENGKAPNYAÂ Â IKUTI JUGA PERKEMBANGAN BERITA INI DISINI
Â
3. Warga Neglasari Sukabumi Bertahan Hidup Dengan Selembar Kain Sarung
Satu persatu kisah pilu warga Kabupaten Sukabumi mulai terungkap. Di kampung yang sama dengan Syahid, pemuda miskin yang hidup dalam kerangkeng, ada kisah tak kalah menyedihkan, yaitu penderita lumpuh yang bertahan hidup mengandalkan selembar kain sarung. BACA SELENGKAPNYA
Â
4. Wakil Bupati Sukabumi Sebut Disnaker kurang ...
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengkritik Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Sukabumi di akun Facebook Pribadinya. Kritik itu disampaikan merespon tingginya keinginan warga agar Pemda melaksanakan ajang bursa tenaga kerja atau Job Fair. BACA SELENGKAPNYA
Â
5. Pemkab Sukabumi Tidak Peduli, Tokoh Sukaresmi Ancam Gabung Kota
Meski sudah terjadi pergantian pimpinan daerah, warga desa Sukaresmi masih merasa belum juga ada tanda-tanda kepedulian dari Pemkab kepada daerahnya. Jika memang, pemkab tidak peduli lagi, kata salah seorang tokohnya, mereka akan propokasi masyarakat untuk demo, dan mendorong gabung dengan kota Sukabumi. BACA SELENGKAPNYA