SUKABUMIUPDATE.COM - Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid memastikan, Andini Aulia yang terkena Bells Palsy, bukan karena Imunisasi campak.
"Untuk kasus Adini saya nyatakan 100 persen bukan akibat dari imunisasi. Kalau timbul penyakit setelah vaksinasi, dalam 1x24 jam akan berdampak di area bekas vaksinasi, yaitu di tangan kiri atau tangan kanan. Kalau akibat pemberian vaksinasi, biasanya akan timbul pembekakan pada tangan," ucap Harun ditemui di kantornya, Rabu (5/10).
Harun mengatakan, vaksinasi yang dilakukan di SDN 1 Cipetir merupakan program Dinkes dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program tersebut dilaksanakan untuk kelas murid kelas 1 sampai 3.
"Program BIAS memang diperuntukkan untuk mencegah supaya anak bisa terbentengi oleh penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi, misalnya campak," ujarnya.
Adapun disinggung soal penempatan waktu pemberian vaksin di kala Ujian Tengah Semester, Harun mengatakan, vaksinasi tidak akan menganggu karena sudah ada koordinasi, bulan juga sudah ditetapkan. "September itu sudah ada program bulan imunisasi," ucapnya.
Harun menambahkan, Bells Palsy yang diderita Andini bisa penyakitnya disebabkan oleh virus atau karena faktor semisal terkena angin.
Tindakannya saat ini, kata Harun, jika tidak ditemukan kelainan dari hasil medis scan di laboratorium, maka Andini dilakukan pengobatan fisioterpi sepuluh hari ke depan. "Itu sudah dilakukan di Rumah Sakit Syamsudin," ucapnya.