SUKABUMIUPDATE.COM - Satu persatu kisah pilu warga Kabupaten Sukabumi mulai terungkap. Di kampung yang sama dengan Syahid, pemuda miskin yang hidup dalam kerangkeng, ada kisah tak kalah menyedihkan, yaitu penderita lumpuh yang bertahan hidup mengandalkan selembar kain sarung.
Enceh (50), warga Kampung Bojonghaur, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi sudah sulit tersenyum saat ditemui sukabumiupdate.com di rumah gubuknya. Untuk tetap bisa berdiri atau hanya untuk mengeser tubuhnya, suami dari Idah Jubaedah ini harus bergelantungan menggunakan selembar kain sarung.
Kain sarung yang melingkari tubuhnya dikat dengan kain sarung lain yang sudah terpasang pada rel kayu yang membentang di sepanjang tembok rumahnya. “Ini cara bapak berdiri dan bergeser. karena lumpuh, hanya tangan yang bisa digerakan itupun tidak banyak,†jelas Idah Jubaedah, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (5/10).
Idah sudah lelah meminta pertolongan pemerintah untuk membantu suaminya agar bisa bergerak lebih banyak. Namun pertolongan tak kunjung datang, bahkan keluarga yang saat ini hanya menggantungkan hidup dari jualan rokok, kopi, gula kecil kecilan ini tak tersentuh program bantuan sosial kesehatan dari pemerintah, seperti Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, ataupun Kartu Perlindungan Sosial.
“Sebelum lumpuh, bapak bertani, jadi buruh dan lainnya. Tapi hampir 12 tahun setelah lumpuh, kami tidak punya penghasilan lagi kecuali jualan ini,†lanjut Idah berurai air mata.
Upaya untuk mengobati kelumpuhan Ence pun sudah semaksimal mungkin dilakukan oleh keluarganya. Bahkan uang tabungan habis untuk biaya pengobatan, namun Enceh tak juga sembuh, dan akhirnya pasrah menghentikan pengobatan karena ketiadaan biaya.