SUKABUMIUPDATE.COM - Dokter yang memeriksa Andini Aulia (7), memastikan pelajar SDN Cipetir I, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, mengalami Bells Pelsy atau kelumpuhan otot di bagian wajah. Pemeriksaan spesialis syaraf dan fisiotherapy RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, belum bisa memastikan penyebab Bells Pelsy yang menyerang Andini.
BACA JUGA:Wajah Bocah Cipetir Sukabumi Kaku Setelah Disuntik Imunisasi Campak
“Bells Pelsy banyak sebabnya, kalau kaitannya dengan imunisasi, bisa iya atau tidak perlu penelitian lebih lanjut,†jelas Dirut RSUD R Syamsudin SH, Bahrul Anwar Selasa (4/10).
Bahrul mengatakan, Bells Pelsy sebetulnya bukanlah penyakit, melainkan gejala penyakit yang menyerang sistem syaraf di bagian wajah. Jadi ada semacam kelemahan dan kelumpuhan pada penderita Bells Pelsy.
Menurutnya, Bells Pelsy bisa bersifat permanen atau tidak, tetapi pada umumnya akan sembuh dengan sendiri atau melalui pengobatan."Obat tergantung dari penyebab. Bisa saja pengobatannya hanya fisioterapi. Jika diperlukan obat-obatan menurut hemat dokter, ya akan diberikan obat. Kalau infeksi, ya diberi obat anti biotik. Kalau alergi atau peradangan, kita obati pakai obat antiperadangan," ujar Bahrul.
Bahrul yakin untuk kasus Andiri, bocah periang ini akan sembuh 100 persen, dengan catatan bukan permanen atau penyakit utamanya sudah sembuh.
Setelah menjalani pemeriksaan, Andini sendiri tampak murung dan kesulitan menggerakkan wajahnya yang sebelah kiri karena ototnya kaku. Pihak keluarga berharap Andini bisa cepat sembuh karena saat ini sekolah sedang digelar ujian kelas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Andini mengalami gangguan kesehatan terutama pada bagian wajah, pasca mendapatkan imunisasi campak dari sekolahnya pada tanggal 28 September 2016 lalu. Sempat terserang panas, wajah bocah malang ini kemudian kaku tidak dapat digerakkan.Â