SUKABUMIUPDATE.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi memperketat lokasi-lokasi mendaratnya penyu hijau (Chelonia mydas) di Kecamatan Ciracap saat musim bertelur pada Oktober. "Saat ini cukup banyak penyu yang mendarat dan bertelur seperti di lokasi konservasi Pantai Pangumbahan dan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh di Desa Gunung Batu, sehingga pengamanan kami tingkatkan," kata Kepala DKP Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir, Senin.
Menurutnya, selama musim bertelurnya harus dipastikan lokasi aman dari berbagai predator khususnya manusia. Bahkan, selama betelur penyu hijau yang terancam punah ini harus benar-benar tenang.
Maka dari itu, jika ada pengunjung yang ingin menyaksikan harus izin kepada pengelola yang selalu bersiaga 24 jam di lokasi konservasi. Dan sebelum masuk ke lokasi harus menjalani pemeriksaan dulu dari petugas keamanan.
Pihaknya juga khawatir, pada musim bertelurnya ini, terjadi gangguan sehingga jumlah tukik yang dihasilkan hanya sedikit akibat banyaknya gangguan terhadap hewan langka ini.
"Agar penyu nyaman, terus memperbaiki sarana dan prasarana di lokasi yang menjadi tempat bertelurnya penyu hijau tersebut," tambahnya.
Di sisi lain, Kodir mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri kasus pencurian telur penyu yang mulai marak saat musim betelur ini. Selain itu, pihaknya menduga telur penyu yang dicuri tersebut bukan berasal dari lokasi konservasi, tetapi berasal dari luar lokasi.
Garis panjang Kabupaten Sukabumi yang panjang sehingga banyak penyu yang betelur tidak hanya di lokasi konservasi saja, tetapi masih di wilayah Kecamatan Ciracap.
"Diduga ada penyu yang betelur di luar wilayah konservasi dan telurnya dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kepada pencuri telur penyu ini kami tidak segan membawa ke ranah hukum dan mempidanakannya," katanya.Â