SUKABUMIUPDATE.COM - Ada tujuh sumber mata air di kawasan Gunung Sunda, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi yang harus diselamatkan dari ancaman ekploitasi pabrik semen. Ini menjadi alasan lain mengapa para penggiat peduli lingkungan Sukabumi, bersikeras mempertahankan keberadaan Gunung Sunda, agar tidak diekploitasi oleh PT Holcim.
"Mungkin belum banyak orang yang tahu kalau di Gunung Sunda ada tujuh sumber mata air yang perlu dijaga. Sumber mata air ini tentu wajib dipertahankan oleh kita semua,"ujar Dedi Suhendra, salah seorang penggiat lingkungan hidup Sukabumi saat berbincang dengan sukabumiupdate.com, Kamis (29/9).
Ketujuh sumber mata air itu terang Dedi berada di sejumlah lokasi di Gunung Sunda, dan sudah dimanfaatkan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari cuci pakaian, cuci peralatan dapur, mandi dan air untuk dimasak sebagai air layak minum.
Sedikitnya ada 9 kampung di sekitar Gunung Sunda yang memanfaatkan mata air tersebut. Mulai dari kampung Pangkalan, Padaasih, Padamelang, Jambelaer, Ciroyom, Cimenteng, Cimanggu, Cicohag dan Tegalnyamplung.
Warga sekitar memanfaatkan mata air itu dengan membuat saluran menggunakan pipa kecil, ditampung dalam kolam ukuran kecil lengkap dengan bangunan MCK, yang dibangun menggunakan dibiayai sendiri. "Jadi sayang kalau Gunung Sunda diekploitasi karena Gunung Sunda ternyata memiliki sumber mata air yang sangat dibutuhkan masyarakat,"tukas Dedi.
Sayangnya, untuk memastikan berapa debit air yang keluar dari Gunung Sunda harus melalui penelitian yang benar oleh ahlinya. “Yang jelas kata sumber air di Gunung Sunda sudah bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar,†terangnya.