SUKABUMIUPDATE.COM - Pasca longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi akibat cuaca ekstrim, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengajak masyarakat kembali menanam dan memelihara pohon. Rusaknya daerah resapan air, termasuk di kawasan hulu sungai di Sukabumi membuat masyarakat harus segera bergerak untuk menyelamatkan diri dari ancaman bencana.
“Saya kira untuk gerakan taman dan pelihara pohon tidak ada kata terlambat. Mari bergerak, ayo kita kembali hijaukan dari alirsan sungai, tebing tebing perbukitan, untuk masa depan air lingkungan dan keselamatan,â€jelas anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sukabumi Anis Fuad, Rabu (28/9).
Salah satu penyebab terjadinya longsor di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi tersebut menurut Fuad karena gundulnya hutan dan bukit akibat penebangan pohon tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. "Jika pohon tidak di tanam kembali setelah di tebang, resikonya pasti akan lebih besar seperti longsor dan banjir," jelas Anis.
Dia mengatakan, dalam penanaman pohon tidak harus secara besar besaran jika memang persoalan anggaran menjadi batasan. Cukup dengan mengganti tanaman yang sudah di tebang serta melakukan tebang pilih pada pohon yang ditebang. "Intinya harus ada pengganti pohon yang telah di tebang, jangan biarkan lahan kosong pasca tebang," tegas Fuad.
Namun demikian, jika memang persoalan saat ini sudah krusial, perlu ada penanaman pohon kembali di hutan gundul atau lahan pribadi. Anis berjanji akan membantu mendorong anggaran lebih besar pada sektor penanaman sejuta pohon di lahan kosong.
"Agar penyerapan air stabil dan masyarakat tidak ada alasan untuk tidak menanam pohon di lahan kosong," bebernya.
Dirinya berharap, persoalan menjaga lingkungan terutama penanaman pohon kembali di lahan kosong tidak ada hambatan di berbagai sektor. Pasalnya, aksi ini bermanfaat bagi generasi yang akan datang. "Dinas kehutanan sudah maksimal sejauh ini dan saya harap seluruh anggota dewan bisa mendukung serta masyarakat pun bisa menjaga lingkungannya dengan teratur," pungkasnya.Â