SUKABUMIUPDATE.COM - Kontingen cabang olahraga tinju Jawa Barat meraih enam medali emas pada cabang olahraga tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di GOR Palabuhanratu. Hasil tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, yakni empat medali emas.
Pada babak final, kontingen Jawa Barat menempatkan tujuh petinjunya. Enam pada nomor putra dan satu pada nomor putri. Di kelas fly (51 kg) putri, petinju Jawa Barat, Erni Amalia Lestari, mendapatkan medali emas setelah mengalahkan petinju Serlin Alin L Kase (NTT).
Di kelas fly (49 kg) putra, petinju Jawa Barat, Ferdinand B Kase, mendapatkan medali emas kedua bagi kontingen Jawa Barat, setelah mengalahkan petinju Kornelis Kwangu Langu (Bali). Di kelas bantam (56 kg) putra, Dadan Amanda (Jabar), menang atas petinju Atris Neolaka (NTT).
Kelas light (60 kg), petinju Jawa Barat lainnya, Gresty Alfons merebut medali emas keempat setelah menang atas Farand Papendang (Papua Barat), serta petinju di kelas light welter (64 kg), GS Panser Patty Nama menyumbangkan medali emas kelima setelah menang atas Vinky Montolalu (DKI).
Di kelas middle (75 kg) putra, petinju Marvin Batuwael, gagal menyumbangkan medali emas setelah kalah dari petinju Alex Tatontos (Sulawesi Selatan). Sedangkan medali emas terakhir dipersembahkan petinju Joshua Manulang di kelas light heavy (81 kg) setelah pada babak final menang atas petinju Maluku, David Isikiwar.
"Sesuai amanah, kita ditargetkan bisa meraih empat medali emas. Tapi kami yakin bisa melebihinya," kata manajer tim cabor tinju Jawa Barat, Irianto, Selasa (27/9).
Medali emas pertama yang disumbangkan petinju Jawa Barat, Erni Amalia Lestari, kata Irianto, menjadi motivasi bagi enam petinju putra lainnya untuk mempersembahkan medali emas bagi kontingen Jawa Barat.
Ketua Umum PB Pertina Jhony Asadoma menyebutkan, secara umum pelaksanaan cabor tinju pada PON XIX/2016 berjalan dengan baik. Kinerja panitia pelaksana sudah maksimal, para penonton pun bersikap sportif, dan wasit pun sudah bekerja dengan baik meskipun ada yang disanksi karena dinilai kinerjanya buruk.