SUKABUMIUPDATE.COM - Kabupaten Sukabumi termasuk salah satu sentra budidaya bunga dan daun potong (kabudapo) terbesar di Jawa Barat, selain Cianjur, Bandung Barat dan Bogor. Untuk jenis krisan, luas hamparan kebun di Kabupaten Sukabumi mencapai 30 Ha, atau sekitar 600 unit Green House (GH) atau kedua terbesar setelah Cianjur dengan luas 40 Ha.
Kabupaten Sukabumi juga menjadi pusat penghasil bunga hias jenis dracaena yang bisa menembus pasar ekspor. "Jawa Barat menembus ekspor tingkat nasional hingga 48persen. Diantaranya Sukabumi yang memberikan kontribusi ekspor hingga ke Belanda, Rusia dan yang lainnya,"ungkap Direktur Holtikultura Florikultura Sarwo Edhy, kepada sukabumiupdate.com, pada kegiatan Jambore Varietas dan Temu Bisnis Florikultura, di Kampung Pasirhalang, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Rabu (21/9)
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi menegaskan selama ini keberadaan petani bunga menjadi salah satu sumber penghidupan warga yang ada di sekitar kawasan sentra tanam seperti di Kecamatan Sukajara. "Kami terus menggalakan petani bunga. Karena dari peluang bisnisnya menjanjikan dan menjadi daya saing dikancah internasional," jelasnya
Jmbore dan temu bisnis ini sendiri diselenggarakan untuk mempercepat tingkat adopsi, kualitas, dan saran memperkenalkan budidaya organik varietas bunga krisan di kalangan petani. Selain itu juga memperkenalkan jenis bunga potong lain (selain krisan-red) sebagai diverifikasi usaha petani.
"Kegiatan ini juga untuk mempertemukan petani produsen bunga potong dengan stakeholders. Kami berharap adanya daya adopsi petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas, varietas krisan yang diperkenalkan oleh Balithi, adanya diverifikasi usaha petani bunga dan daun potong. proses budidaya bunga krisan organik dan erjadinya transaksi bisnis antara petani produsen dan stakeholders," tutur Kasi Pengembangan Produksi Tanaman Hias, Deni Ruslan.
Direktur CV Putra Karya Sejahtera, Rudy Purwadi mengapresiasi jambore ini sebagai jalan membuka peluang pasar mereka sebagai produsen pupuk organik. "Ajang ini akan mengedukasi petani bagaimana manfaat penggunaan pupuk organik yang diperkaya mikroba, dan mengenalkan manfaat pupuk organik yang lebih efesien dibanding kimia," tambahnya.