SUKABUMIUPDATE.COM - Kepala dusun 03, Desa Bojongtipar, Ade Badri (35) yang menjadi korban begal dipagi hari tidak mau melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian. Ade menilai kejadian tersebut sebagai musibah dan uang Rp2,5 juta yang raib dirampas pelaku adalah milik pribadi, sehingga tidak berniat membawa masalah ini ke pihak berwajib.
“Ya sudahlah ini musibah saya kurang waspada, saya belum terpikir untuk lapor polisi,†jelas korban Ade Badri kepada sukabumiupdate.com saat berada di balai desa Bojongtipar, tak lama setelah menjadi korban perampokan.
Menurut Ade, para pelaku begal yang berjumlah empat orang tersebut kabur menggunakan dua unit motor. Korban hanya mampu mengenali satu motor yang digunakan pelaku jenis Yamaha Byson tanpa nomor polisi.
“Usai merampas tas, pelaku langsung kabur ke arah utara. Saya tak bisa mengejar karena terjatuh dari motor. Alhamdulilah hanya luka lecet ditangan, motor saya aman. Pelaku hanya mengincar tas yang saya bawam,†lanjut Ade.
Didalam tas tersebut ada uang pribadi korban sebesar Rp2.5 juta dan berkas surat menyurat terkait pekerjaannya sebagai kepala dusun. “Saya tidak mengenali para pelaku, sepertinya bukan orang desa sini,†ujarnya.
Walaupun korban tidak melapor, jajaran Polsek Jampang Tengah tetap turun ke lokasi setelah mendengar informasi pembegalan dari warga. Kapolsek Jampangtengah, AKP Samsuri menegaskan bahwa kasus ini bukan soal korban lapor atau tidak lapor, tapi ada informasi begal yang meresahkan masyarakat.
“Tim khusus kami terjunkan ke lokasi kejadian. Korban tetap akan periksa sebagai saksi korban untuk dimintai keterangan. Kita ingin kasus ini terang, informasi sekecil apapun terkait ciri ciri pelaku dan info pembegalan ini akan sangat membantu,†jelas Samsuri kepada sukabumiupdate.com, Senin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (19/9) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Kepala Kedusunan 03, Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi dibegal empat pria bersenjata tajam saat akan berangkat menuju kantor desa menggunakan sepeda motor.